Istanbul (ANTARA) - Kapal induk terbaru Angkatan Laut AS, yang awalnya akan dinamai USS Enterprise, akan diberi nama Elon Musk—miliarder dan donatur utama kampanye Presiden AS Donald Trump.
Kapal perang kelas Gerald R. Ford, dijadwalkan untuk diluncurkan pada November mendatang dan akan mulai beroperasi pada 2029, menggantikan USS Dwight D. Eisenhower, yang dinamai berdasarkan nama seorang jenderal Perang Dunia yang telah meninggal dan presiden pascaperang yang populer.
Berbeda dengan tradisi, kapal ini akan menjadi kapal induk pertama yang diberi nama menurut penasihat Gedung Putih yang masih menjabat, mengingat Musk mempelopori upaya efisiensi pemerintah AS—sebuah langkah yang menuai reaksi keras dari publik.
Baca juga: Sejumlah kapal-kapal perang TNI AL latihan di Selat Malaka dan Pasifik
Keputusan tersebut mengikuti rancangan perintah "Make Shipbuilding Great Again," yang bertujuan untuk merevitalisasi produksi Angkatan Laut AS di tengah meningkatnya kekhawatiran atas perluasan armada China.
"Dulu kita membuat banyak sekali kapal. Sekarang kita tidak banyak membuatnya lagi, tetapi kita akan membuatnya dengan sangat cepat, segera,” kata Trump, Februari lalu.
USS Musk akan dilengkapi sistem peluncuran pesawat elektromagnetik yang canggih, sejalan dengan visi Musk untuk inovasi bertenaga listrik.
Namun, teknologi tersebut telah menghadapi kritik dari Trump, yang sebelumnya menyarankan untuk kembali menggunakan sistem peluncuran ketapel bertenaga uap.
"Teknologi digital menghabiskan ratusan juta dolar lebih banyak dan itu tidak bagus,” ujar Trump pada 2017 silam.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Kapal perang Koarmada I patroli bersama India di perbatasan
Baca juga: KRI Bima Suci sandar di Manila