PLN-Unud sinergi kuatkan kemandirian ekonomi

id PLN ,Nusa Lembongan ,Rumput laut ,BUMN ,Olahan rumput laut

PLN-Unud sinergi kuatkan kemandirian ekonomi

Anggota Yayasan Jaga Alam Sejahtera nampak sedang memberikan penjelasan terkait proses pencucian dan penjemuran rumput laut hasil panen di Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali, Selasa (20/5/2025). ANTARA/HO-Humas PLN UID Bali

Klungkung, Bali (ANTARA) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) bersinergi dengan Universitas Udayana (Unud) untuk menguatkan kemandirian ekonomi warga masyarakat pesisir di perairan Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Hasil dari kolaborasi tersebut nyata dalam pendampingan petani rumput laut yang pada Selasa melakukan panen perdana.

Deputi Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata yang hadir dalam acara panen perdana itu menyampaikan kekagumannya terhadap perkembangan program ini.

Dia menjelaskan bagaimana masyarakat yang awalnya mengandalkan cara tradisional kini perlahan beralih ke metode yang lebih modern. Menurut dia, rumput laut bukan sekadar tanaman biasa, melainkan potensi ekonomi yang luar biasa.

Ia juga membandingkan dengan pengolahan rumput laut di Kupang, NTT yang sudah berkembang menjadi produk bernilai tinggi seperti nori.

"Saya melihat bagaimana lingkungan berjaya dengan rumput lautnya. Para petani mulai beralih dari cara tradisional ke metode yang lebih modern. Potensi rumput laut sangat besar, tidak hanya untuk pariwisata tetapi juga untuk produk olahan seperti nori," katanya.

Baca juga: Pengembang PLTM apresiasi Permen ESDM No 5/2025

Sementara itu, EVP Komunikasi Korporat dan TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan kehadiran PLN di Nusa Lembongan bukan hanya sebagai penyedia listrik, tetapi juga sebagai mitra penggerak ekonomi.

Ia menjelaskan bagaimana program ini tidak hanya fokus pada budidaya rumput laut, tetapi juga membangun ekosistem pariwisata yang berkelanjutan sekaligus melindungi terumbu karang.

"PLN hadir sebagai pemicu penguatan ekosistem ekonomi di Desa Jungut Batu. Program ini tidak hanya tentang budidaya rumput laut, tetapi juga pengembangan pariwisata dan pelestarian terumbu karang," katanya.

Pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung inovasi dan kolaborasi yang berkelanjutan.

Baca juga: PLN NTB pastikan keandalan pasokan listrik ke Asrama Haji Embarkasi Lombok

Program Desa Berdaya Rumput Laut yang diinisiasi oleh PT PLN (Persero) bersama Universitas Udayana (Unud) dan kelompok tani setempat telah menunjukkan hasil signifikan, dengan peningkatan produksi rumput laut hingga 100 persen dari produksi konvensional dan peningkatan pendapatan petani sebesar 20-40 persen. Selain itu, program ini juga menyerap tenaga kerja lokal hingga 50 orang dan merehabilitasi lahan laut seluas 2 hektar.

Prof. Mayuni, Ketua Harian Yayasan Jaga Alam Sejahtera mengatakan komponen program ini mencakup pelatihan, pendampingan, inovasi budidaya, hingga pemasaran.

Dengan dukungan fasilitas seperti bank bibit unggul dan teknologi pengering, kami optimis program ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

Pencapaian program ini antara lain terlihat dari penyediaan 40 unit horinet berbahan lokal, sosialisasi yang melibatkan 54 peserta dari berbagai elemen masyarakat, penandatanganan MoU dengan Unud untuk pendampingan berkelanjutan, serta audiensi dengan Kepala Desa mengenai pembentukan koperasi.

Ke depan, program ini akan berfokus pada penguatan kelembagaan melalui koperasi untuk memastikan distribusi hasil panen yang merata.

Pengembangan wisata edukasi rumput laut juga menjadi prioritas untuk menarik minat wisatawan, sekaligus membuka peluang ekspor produk olahan rumput laut bernilai tambah.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.