Rupiah berpotensi melemah seiring pembicaraan tarif AS-China

id Tarif Trump,Rupiah,AS China,Trump,Dolar

Rupiah berpotensi melemah seiring pembicaraan tarif AS-China

Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Kamis (15/5/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/bar.

Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menganggap nilai tukar (kurs) berpotensi melemah seiring pembicaraan tarif perdagangan antara China dengan Amerika Serikat (AS).

“Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas terhadap dolar AS yang rebound di tengah antisipasi investor akan hasil positif dari pembicaraan tarif antara China dengan AS,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Mengutip Xinhua, Wakil Perdana Menteri Tiongkok He Lifeng, yang juga anggota Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, menghadiri pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent sebelum pertemuan pertama mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS pada Senin (9/6).

Baca juga: Rupiah menguat jadi Rp16.272 per dolar AS Rabu ini

Para pebisnis menyambut baik pertemuan tersebut dengan harapan hasil yang saling menguntungkan.

Menurut Perwakilan Perdagangan Internasional China Li Chenggang, kedua negara tersebut melakukan perbincangan selama dua hari secara profesional, rasional, mendalam, dan jujur.

Pada prinsipnya, kedua belah pihak disebut telah menyetujui kerangka kerja untuk menerapkan konsensus antara Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping selama pembicaraan telepon mereka pada tanggal 5 Juni, serta yang dicapai pada pembicaraan Jenewa, Swiss.

Perundingan ini diharapkan memperkuat kepercayaan antara China dengan AS, dan mempromosikan perkembangan hubungan ekonomi serta perdagangan yang stabil sekaligus sehat untuk masing-masing negara.

Baca juga: Paket stimulus ekonomi pemerintah berpotensi jaga rupiah stabil

Di sisi lain, investor juga mengantisipasi data inflasi AS yang diperkirakan akan naik 0,2 persen selama bulan Mei secara year on year (yoy) dari 2,3 persen menjadi 2,5 persen. Hal ini turut mendukung penguatan kurs dolar AS.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan berkisar Rp16.200-Rp16.300 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta menguat sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.272 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.275 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah menguat jadi Rp16.285 per dolar AS Selasa ini
Baca juga: Kurs rupiah hari ini berpotensi menguat seiring ekonomi AS alami tekanan

Baca juga: Kurs rupiah hari ini menguat jadi Rp16.300 per dolar AS

Pewarta :
Editor: Abdul Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.