Jerman terus ekspor peralatan militer ke Israel

id Jerman,Israel,Palestina,Gaza,pengiriman senjata

Jerman terus ekspor peralatan militer ke Israel

Pekerja menyelesaikan perakitan dan pengecekan mobil di BMW Production Network 2, Gaya Motor, Sunter, Jakarta, Jumat (11/7/2025). Pabrik tersebut merakit kendaraan model terbaru dari BMW All-New BMW X3 dan New BMW 2 Series Gran Coupe secara lokal dengan komponen yang didatangkan dari luar negeri seperti Jerman dan Amerika serta dipantau oleh tim ahli agar memenuhi standra global. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/bar

Berlin (ANTARA) - Jerman terus melanjutkan ekspor militernya ke Israel dalam beberapa bulan terakhir meski terdapat tanda-tanda genosida yang mengkhawatirkan di Gaza, menurut data resmi yang dirilis Rabu.

Pemerintah Jerman mengonfirmasi telah menyetujui pengiriman peralatan dan senjata militer senilai 250,5 juta euro (sekitar Rp4,7 triliun) ke Israel antara 1 Januari 2024 dan 26 Juni 2025.

Menurut data resmi, lisensi ekspor yang disetujui berjumlah 161,1 juta euro (sekitar Rp3,03 triliun) pada 2024 dan 28 juta euro (sekitar Rp526,9 miliar) pada kuartal pertama 2025.

Pemerintah merilis angka-angka tersebut sebagai tanggapan atas penyelidikan parlemen dari Partai Kiri oposisi, yang menyerukan penghentian segera ekspor senjata ke Israel.

Jerman telah lama menjadi pendukung setia Israel, dengan para pemimpin politik berulang kali mengutip tanggung jawab historis negara tersebut terhadap Israel, yang berakar pada masa lalu Nazi Jerman dan Holocaust.

Ekspor senjata ke Israel sempat ditangguhkan tahun lalu ketika Nikaragua mengajukan gugatan terhadap Jerman di Mahkamah Internasional (ICJ), dengan menuduh Jerman terlibat dalam genosida di Gaza.

Baca juga: Trump: Rudal Patriot Ukraina sudah dikirim dari Jerman

Para pejabat Jerman kemudian melanjutkan ekspor, dengan alasan bahwa mereka telah menerima jaminan tertulis dari Israel tentang kepatuhan terhadap hukum internasional.

Mereka juga mengutip ancaman Iran sebagai pembenaran lain untuk melanjutkan pengiriman senjata.

Baca juga: Milan bidik penyerang Bayer Leverkusen Patrik

Sejak Israel melancarkan kampanye militernya di Gaza pada 2023, lebih dari 58 ribu warga Palestina telah tewas, dan lebih dari 100 ribu lainnya terluka, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Israel saat ini menghadapi gugatan genosida di ICJ atas tindakannya di Gaza, di mana setidaknya 1,9 juta warga Palestina masih mengungsi dan menderita kekurangan makanan, pasokan medis, dan kebutuhan pokok lainnya yang mengakibatkan penduduk setempat mengalami penderitaan yang parah.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.