Denpasar (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mulai melakukan razia secara acak terhadap angkutan penumpang umum dan barang di Bali, Selasa, dengan fokus utama pengawasan adalah kendaraan angkutan pariwisata di Kabupaten Badung.
“Ini di wilayah Kabupaten Badung kita melaksanakan kegiatan pengawasan angkutan penumpang umum dan barang terutama angkutan pariwisata di arah destinasi wisata,” kata Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Bali Nyoman Sunarya di Denpasar, Selasa.
Langkah yang dilakukan tim gabungan ini merupakan tindak lanjut Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 292/03-G/HK/2025 tentang Tim Pembinaan dan Pengawasan Angkutan Penumpang Umum dan Barang di Provinsi Bali.
Nyoman Sunarya menyampaikan pada razia acak hari pertama ini mereka menilang 20 kendaraan pelanggar yang didominasi oleh angkutan pariwisata. Selain mobil travel, Dishub Bali menemukan sejumlah mobil pribadi yang dijadikan kendaraan untuk mengangkut wisatawan tanpa izin.
“Hasil pengawasan ditemukan 10 kendaraan yang digunakan untuk pariwisata tidak berizin, enam kendaraan STNK-nya belum diperpanjang, dan empat lainnya pelanggaran angkutan barang,” ujarnya.
Saat menilang, sejumlah angkutan pariwisata ini bahkan masih dalam posisi mengantarkan wisatawan sehingga petugas menyayangkan dan memberi sanksi tilang kemudian mengizinkan terlebih dahulu mereka mengantarkan tamunya.
Baca juga: Sebanyak 187 titik PJU tenaga surya siap dipasang di NTB
“Iya diizinkan lanjut dulu bawa penumpang, baru sanksi tilang dan peringatan diproses dan diminta segera mengurus perizinan,” kata Nyoman Sunarya.
Adapun alasan yang disampaikan sopir angkutan pariwisata ini adalah proses mengurus perizinan yang menurut mereka sulit dipahami sehingga nekat membuka jasa ilegal, namun Nyoman Sunarya tidak membenarkan ini apalagi kendaraan-kendaraan tersebut mengangkut wisatawan mancanegara.
Baca juga: Polresta Denpasar menindak kendaraan parkir di badan jalan
Mencurigai lebih banyak lagi pelanggar, Dishub Bali mengumumkan bahwa pengawasan dengan razia acak ini akan berlanjut hingga setidaknya sebulan ke depan dengan lokasi utama di Kabupaten Badung.
“Lanjut terus terutama di Badung, tim secara berkala akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan di wilayah Bali dalam rangka keselamatan, memberikan keamanan dan kenyamanan, dan memastikan kendaraan penumpang umum dan barang tertib sesuai ketentuan,” katanya.
