Pemimpin baru LDP Jepang picu kekhawatiran Pemerintah China

id jepang,china,takaichi,taiwan

Pemimpin baru LDP Jepang picu kekhawatiran Pemerintah China

Arsip - Sanae Takaichi terlihat dalam pemilihan presiden Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang di markas LDP di Tokyo, Jepang (4/10/2025). Mantan Menteri Keamanan Ekonomi Jepang, Sanae Takaichi, memenangkan pemilihan presiden LDP yang membuatnya kemungkinan akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang. ANTARA/Xinhua/Pool-Reuters/Kim Kyung-Hoon/aa.

Tokyo (ANTARA) - Media resmi pemerintah China pada Sabtu menyuarakan kekhawatiran setelah Sanae Takaichi terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang, dengan menyoroti sikapnya yang dianggap keras dan nasionalis.

Seorang sumber di pemerintah China juga memperingatkan soal Takaichi, merujuk pada beberapa kali pertemuannya dengan pejabat Taiwan serta kunjungannya ke Kuil Yasukuni di Tokyo yang kontroversial karena dikaitkan dengan Perang Dunia II.

Media China juga melabeli Takaichi — yang bakal menjadi perdana menteri perempuan pertama di Jepang — sebagai nasionalis sayap kanan.

Baca juga: Dubes Jepang mendorong pertukaran masyarakat dengan Indonesia

Pada September lalu, China menggelar parade militer besar untuk memperingati 80 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Dunia II. Beijing diperkirakan akan mengawasi ketat ucapan dan tindakan Takaichi, khususnya yang berkaitan dengan Taiwan dan keamanan kawasan.

Fokus diplomasi sekarang bergeser ke sejumlah KTT akhir tahun ini, tetapi pertemuan puncak Jepang-China dalam kesempatan itu masih belum dipastikan. Hal itu menunjukkan masih adanya kecurigaan terhadap posisi Takaichi dalam isu-isu sensitif bagi China.

Baca juga: Sangat bersejarah bagi Marc Marquez, kata Jorge Martin

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa Takaichi menuai kritik atas komentarnya mengenai turis asing yang diduga "menendang rusa" di Taman Nara — salah satu destinasi wisata populer di Jepang. Lawan politiknya mengecam pernyataannya itu sebagai hal yang tidak pantas.

Sumber: Kyodo

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.