Film baru PFN tonjolkan nilai budaya berbalut romansa

id Gekrafs,PFN, Produksi Film Negara, Kawendra Lukistian

Film baru PFN tonjolkan nilai budaya berbalut romansa

Pemeran utama film "Menuju Pelaminan" Bhisma Mulia dan Maizura saat konferensi persĀ "Menuju Pelaminan" di Jakarta, Senin (6/10/2025). ANTARA/Abdu Faisal

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs) Kawendra Lukistian mengomentari secara positif film baru "Menuju Pelaminan – The Road to Marriage" produksi PT Produksi Film Negara (PFN), karena menonjolkan kekayaan budaya dan memperlihatkan realitas sehari-hari masyarakat Indonesia yang dibalut dengan romansa, menjadikannya tontonan wajib bagi pecinta film.

"Filmnya Indonesia banget, related dengan keseharian, lucu. Romansa ada, haru ada, drama ada, maknanya ada. Pecinta Film Indonesia Wajib nonton," ujar Kawendra Lukistian saat menghadiri Gala Premiere film "Menuju Pelaminan – The Road to Marriage" produksi PT PFN di CGV Grand Indonesia, Jakarta pada Senin malam.

Film yang sekaligus menandai perayaan Hari Ulang Tahun PFN yang ke-80 itu dibintangi oleh Bhisma Mulia dan Maizura sebagai pemeran utama, yang isinya menyajikan kisah drama komedi romantis tentang perjuangan cinta dua budaya, Jawa dan Minang.

Mereka harus menempuh perjalanan darat yang penuh drama dari Yogyakarta ke Padang Pariaman demi menyatukan cinta di tengah perbedaan tradisi keluarga. Anggota Komisi VI DPR itu meyakini bahwa "Menuju Pelaminan" tak hanya menghibur, tetapi juga sarat makna tentang kompromi dan pengertian dalam sebuah hubungan.

Menuju Pelaminan disutradarai oleh Yuda Kurniawan dan dijadwalkan akan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 16 Oktober 2025. Kehadiran film ini dianggap sebagai langkah nyata PFN di bawah kepemimpinan baru untuk kembali menjadi pilar utama dalam industri perfilman nasional.

Sementara Direktur Utama PT Produksi Film Negara Persero (PFN) Riefian Fajarsyah (Ifan) menegaskan peran Badan Usaha Milik Negara itu sebagai fasilitator bagi insan perfilman nasional dalam momentum perayaan usia ke-80.

Baca juga: Inspirasi dari para perempuan miliki kekuatan penjaga perdamaian

Lewat film tersebut, PFN, lanjut Ifan, menunjukkan transformasinya menjadi ruang kolaborasi terbuka bagi kreator dari berbagai daerah di Tanah Air.

“Kami ingin menjadi fasilitator, tempat para pelaku industri film bisa bertemu, berinovasi, dan menghasilkan karya yang memperkaya cara kita melihat bangsa ini,” ujar Ifan.

Mengusung semangat “Merangkai Cerita untuk Indonesia”, PFN berkomitmen menghadirkan film-film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat jati diri bangsa melalui nilai-nilai budaya dan kemanusiaan.

Baca juga: Ministry supports animated film "Garuda di Dadaku" to compete globally

“Di usia ke-80 ini, kami membawa semangat untuk terus menghadirkan film yang menyatukan dan menginspirasi,” tambah Ifan.

Film yang dibintangi oleh Maizura, Bhisma Mulia, hingga Cut Mini itu turut mendapat dukungan dari sejumlah mitra strategis seperti Telkom Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Pegadaian, Mayapada Group, serta Kementerian Ekonomi Kreatif RI.

Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.