Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, memberikan insentif bagi sekitar 1.200 marbot atau pengurus rumah ibadah dan TPQ (taman Plpendidikan Al Quran) di kota itu.
Kepala Bagian Kesejahteraan Setda Kota Mataram Amir Wisuda di Mataram, Jumat, mengatakan, pemberian insentif tersebut sebagai bentuk perhatian Pemerintah Kota Mataram terhadap keberadaan para marbot dan guru TPQ di Kota Mataram.
"Untuk insentif pengurus rumah ibadah, selain diberikan kepada marbot masjid juga diberikan kepada pengurus pura, gereja, dan vihara," katanya.
Untuk besaran insentif masing-masing mendapatkan Rp250.000 per bulan, namun diberikan selama tiga bulan sehingga satu orang mendapatkan masing-masing Rp750.000.
Baca juga: Sebanyak 1.400 marbot rumah ibadah dapat insentif Rp750 ribu
Insentif sebesar Rp750.000 itu, merupakan insentif untuk bulan Juli, Agustus, dan September 2025, yang dibagikan bulan Oktober 2025.
Sedangkan untuk jatah triwulan ke empat yakni Oktober, November, dan Desember, akan diberikan di bulan Desember 2025 dengan nominal yang sama yakni Rp750.000.
"Insentif pengurus rumah ibadah dan TPQ, kami cairkan per triwulan setiap tahunnya," katanya.
Baca juga: Sebanyak 1.228 marbot rumah ibadah di Mataram dapat insentif
Dengan keterbatasan anggaran pemerintah kota, katanya, insentif bagi pengurus rumah ibadah di berikan hanya untuk satu orang meskipun satu rumah ibadah, misalnya masjid memiliki 2-3 orang marbot.
"Tapi yang kami berikan tetap satu orang, pembagian agar merata dilakukan di internal masjid. Begitu juga untuk pengurus rumah ibadah lainnya," katanya.
Sementara insentif untuk guru TPQ, lanjutnya, bisa saja diterima lebih dari satu orang karena dilihat dari jumlah siswa yang diajar di TPQ.
"Akan tetapi, mereka juga punya kebijakan yang sama untuk membagi rata insentif dengan guru-guru lainnya atau bisa jadi besaran diberikan sesuai dengan beban tugas masing-masing," katanya.
Diharapkan, insentif yang diterima oleh marbot atau pengurus rumah ibadah dan guru TPQ dapat meningkatkan kesejahteraan, memotivasi mereka untuk terus mengabdi, mencetak generasi Qurani, serta meringankan beban biaya hidup.
Baca juga: Ratusan marbot di Mataram menerima bantuan sosial warga Tionghoa