Balai TNGR mengingatkan pendaki lebih waspada pada musim hujan

id Gunung Rinjani ,TNGR,NTB,Musim Hujan,pendaki gunung,pendaki rinjani

Balai TNGR mengingatkan pendaki lebih waspada pada musim hujan

Ilustrasi: Sejumlah peserta berlari melintasi persawahan dengan latar Gunung Rinjani saat mengikuti Rinjani Color Run III 2025 di Sembalun, Lombok Timur, NTB, Minggu (24/8/2025). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/nym.

Mataram (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan para pendaki untuk tetap waspada saat melakukan pendakian di kawasan Gunung Rinjani pada musim penghujan 2025-2026.

"Hujan tiba, pendaki bijak bersiap dan tetap waspada saat melakukan pendakian di kawasan Gunung Rinjani," kata Kepala Balai TNGR NTB Yarman di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan Gunung Rinjani tetap mempesona di bawah rinai hujan, tapi ingat saat melakukan pendakian pada musim hujan butuh persiapan lebih dari sekadar tekad.

Hujan bukan penghalang untuk mencintai alam, kata dia, tapi pengingat untuk lebih bijak ketika beraktivitas di dalamnya.

"Hujan boleh turun, tapi jangan biarkan kewaspadaan ikut reda," kata Yarman.

Baca juga: Terpopuler: AC Milan tertarik pada Rasmus, sekolah di Mataram direhabilitasi, pelajar tewas saat mendaki hingga MotoGP

Adanya persiapan yang harus dilakukan pendaki saat musim hujan antara lain cek prakiraan cuaca dan status jalur sebelum berangkat. Kemudian siapkan perlengkapan anti air seperti jas hujan, cover bag, dry bag, dan sepatu tahan air.

Selain itu, kata dia, jaga suhu dan energi dengan menggunakan jaket tebal, makanan tinggi kalori, serta termos air hangat. "Fokus dan waspada pada jalur yang licin," katanya.

Ia mengatakan utamakan keselamatan. Yarman mengingatkan bahwa puncak gunung bukan segalanya, pulang dengan selamat adalah segalanya.

Baca juga: TNGR respons langkah keluarga Juliana Marins tuntut keadilan

"Tetap waspada untuk keselamatan," ujar Yarman.

Untuk meningkatkan keselamatan para pendaki, Tim TNGR hadir secara rutin di titik strategis seperti Pelawangan, tak hanya untuk pengawasan aktivitas pengunjung dan edukasi, tapi juga sebagai tim reaksi cepat saat kondisi darurat terjadi.

"Karena bagi kami, menjaga alam bukan sekadar pekerjaan. Ini adalah panggilan untuk memastikan setiap langkah pendaki tetap aman, nyaman, dan tidak meninggalkan jejak buruk di tanah Rinjani," katanya.


Pewarta :
Editor: I Komang Suparta
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.