"Masa pancaroba atau masa transisi dari musim kemarau menuju musim hujan di wilayah Jateng bagian selatan khususnya Kabupaten Cilacap dan sekitarnya diprakirakan akan berlangsung pada pertengahan bulan September hingga pertengahan bulan Oktober 2019," katanya di Cilacap, Senin.
Dengan demikian, kata dia, awal musim hujan di sebagian besar Kabupaten Cilacap diprakirakan akan berlangsung pada pertengahan bulan Oktober.
Ia mengakui jika awal musim hujan di sebagian besar Kabupaten Cilacap mundur dua hingga tiga dasarian (satu dasarian sama dengan 10 harian, red.) dari prakiraan sebelumnya yang diprakirakan akan berlangsung mulai awal bulan Oktober karena berdasarkan pengamatan curah hujan pada bulan Agustus rata-rata masih kurang dari 10 milimeter per dasarian.
Bahkan, kata dia, curah hujan pada dasarian pertama bulan September hingga dasarian pertama bulan Oktober atau selama masa pancaroba diprakirakan masih berkisar 0-10 milimeter per dasarian.
Lebih lanjut, Rendi mengatakan berdasarkan prakiraan awal musim hujan tahun 2019-2020 yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatogi Semarang khususnya untuk wilayah Jateng selatan, awal musim hujan di sebagian besar wilayah Cilacap diprakirakan mundur dua dasarian.
"Awal musim hujan di sebagian besar Cilacap bagian utara dan selatan, Kebumen bagian barat, dan Banyumas bagian tenggara diprakirakan mundur tiga dasarian. Sementara sebagian besar Kebumen bagian timur, Purworejo bagian selatan, sebagian besar Wonosobo, dan Purbalingga bagian utara diprakirakan mundur dua dasarian," katanya.
Menurut dia, awal musim hujan di sebagian besar wilayah Purworejo bagian utara, Purbalingga bagian selatan, dan Banjarnegara bagian barat diprakirakan mundur satu dasarian.
Ia mengatakan awal musim hujan di sebagian besar Kabupaten Banyumas, sebagian kecil wilayah Cilacap khususnya Kecamatan Karangpucung dan sekitarnya serta Kecamatan Sampang dan sekitarnya diprakirakan tidak mundur.