Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan memulai program Digitalisasi Sekolah dari daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) di Indonesia untuk mewujudkan kemerataan.
"Sesuai dengan visi bapak Presiden yaitu membangun dari pinggiran maka kita mulai dari pinggir, dan nanti semakin ke tengah. Sehingga kita mulai dari yang paling tertinggal," ungkap Mendikbud Muhadjir Effendy dalam konferensi pers Digitalisasi Sekolah di Perpustakaan Kemendikbud di Senayan, Jakarta Pusat pada Selasa.
Program Digitalisasi Sekolah adalah terobosan baru Kemendikbud memanfaatkan perkembangan teknologi untuk membantu siswa dan guru dalam proses belajar dan mengajar.
Peluncuran resmi program itu sendiri akan dilakukan di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau pada Rabu (18/9) ditandai dengan pembagian gawai tablet kepada 1.142 siswa di daerah tersebut, yang merupakan kepulauan paling utara di Selat Karimata.
Menurut Mendikbud Muhadjir, Kemendikbud siap meluncurkan platform digital setelah selesai mempersiapkan platform digital Rumah Belajar untuk mendukung proses pembelajaran menggunakan gawai.
Penyediaan gawai seperti tablet dan komputer sendiri akan dilakukan secara bertahap hingga mampu mencapai 36.281 sekolah pada 2019.
Menurutnya, gawai tablet akan diberikan kepada sekolah-sekolah setelah memastikan mumpuni akan akses internet dan listrik.
Penganggaran gawai tablet dan peralatan komputer lainnya itu diambil dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan Kinerja yang memang mengicar daerah 3T.
Menurut Mendikbud Muhadjir, program Digitalisasi Sekolah sendiri adalah salah satu bentuk usaha untuk menghilangkan kesenjangan dan mencapai pemerataan pendidikan.
Lewat program itu, daerah-daerah 3T akan berusaha dinaikkan kualitas bahan pembelajarannya sehingga bisa sejajar atau setidaknya mendekati wilayah yang memiliki akses bahan pelajaran yang lebih bagus.
"Saya yakin dengan digitalisasi ini semua hambatan akibat kesenjangan struktural dan spasial akan bisa diselesaikan dengan digitalisasi ini," ungkap Mendikbud Muhadjir.
Kesenjangan struktur yang dimaksud adalah akibat aturan dan spasial adalah karena wilayah, ungkap Mendikbud.
Berita Terkait
Menko PMK meresmikan pembukaan kembali Museum Nasional Indonesia
Jumat, 11 Oktober 2024 4:10
Plt Mendes usul bentuk satgas status tanah daerah transmigrasi
Jumat, 4 Oktober 2024 15:42
Jokowi menunjuk Muhadjir dan Airlangga menjadi Plt Mendes PDTT dan Menaker
Selasa, 1 Oktober 2024 7:41
Presiden Jokowi tunjuk Muhadjir Effendy sebagai Plt Menteri Sosial
Jumat, 6 September 2024 12:02
Pelaku judi online bisa dikenai sanksi sesuai KUHP
Rabu, 19 Juni 2024 15:49
Minister hands over house key for Palu earthquake victims
Jumat, 14 Juni 2024 21:37
Gambling impoverishing society
Kamis, 13 Juni 2024 20:25
Menko PMK tak yakin stunting turun di angka 0,1 persen
Kamis, 13 Juni 2024 20:21