Gubernur NTB mendorong santri kuasai ilmu Matematika

id Gubernur NTB,Zulkieflimansyah,Santri,Ilmu Matematika,NTB

Gubernur NTB mendorong santri kuasai ilmu Matematika

Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah (tengah) saat menghadiri Kajian Umum dan Silaturrahmi di Pondok Pesantren Alquran Ibnu Masykur Halimatussa'diyah, Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Senin (25/11/2019)(ANTARA/Nur Imansyah).

Lombok Tengah, NTB (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Zulkieflimansyah mendorong para santri selain fokus mempelajari dan menghafal Al Quran, juga harus belajar dan menguasai ilmu Matematika.

Menurut gubernur, kemampuan menguasai Al Quran harus dapat dikombinasikan dengan penguasaan terhadap ilmu berhitung. Karena ilmu Matematika juga merupakan dasar sukses untuk ilmu yang lainnya.

"Santri bisa jadi dokter, bisa jadi ahli hukum, dan ahli pertanian dengan menguasai ilmu Matematika," kata gubernur saat menghadiri Kajian Umum dan Silaturrahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Alquran Ibnu Masykur Halimatussa'diyah, Puyung, Kabupaten Lombok Tengah, Senin.

Acara ini dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tema "Meneladani Akhlak Rasulullah SAW Sebagai bekal membangun pribadi yang unggul".

Untuk itu, Zulkieflimansyah meminta Ponpes dapat menghadirkan guru Matematika yang andal dan bagus. Sehingga akan menjadi motivasi bagi para santri untuk senang belajar ilmu yang terbilang sulit itu.

"Hadirkan guru yang menarik dan punya teknik mengajar yang baik, sehingga ilmu Matematika gampang dipahami dan tidak menakutkan," ujarnya.

Gubernur dalam kesempatan itu mengajak segenap keluarga besar Ponpes Ibnu Masykur, agar senantiasa meneladani akhlak Rasulullah SAW di dalam kehidupan sehari-hari.

Disamping itu, dalam arahannya, Gubernur NTB mengingatkan agar ke depan pembangunan Ponpes di NTB tidak boleh lagi hanya berkonsentrasi pada fisik saja, misalnya dengan membangun gedung yang megah. Akan tetapi lebih kepada peningkatan sumberdaya menjadi hal yang utama yang harus diperhatikan.

Selain itu, Bang Zul meminta manajemen Ponpes harus bisa menentramkan murid, guru, masyarakat dan peningkatan kualitas pendidikannya. Ponpes juga diminta untuk lebih peduli dan memberikan perhatian kepada kondisi sosial masyarakat lingkungan sekitarnya.

Ia mengingatkan, jangan sampai ada pondok besar dan megah, namun masih ada orang miskin dan anak yatim tidak bisa sekolah di sekitarnya.

"Jangan sampai anak yatim tidak bisa sekolah karena biaya. Makmurkan pondok dengan menghibur anak yatim di sekitar kita. Agar senantiasa mendapat keberkahan dari Allah SWT," katanya.