Washington (ANTARA) - Pentagon pada Jumat mengumumkan pembatasan baru akses senjata bagi mahasiswa militer asing di pangkalan Amerika Serikat serta sejumlah langkah lainnya setelah seorang personel Arab Saudi menewaskan tiga tentara AS di pangkalan udara Angkatan Laut Florida pada Desember lalu.
"Kembali beraktivitas bukan berarti kembali pada urusan yang biasanya. Untuk selanjutnya kami akan memberlakukan sejumlah kebijakan dan prosedur keamanan baru," kata pejabat senior intelijen Pentagon, Garry Reid, melalui pernyataan.
Tiga pelaut AS tewas dan delapan lainnya terluka akibat serangan di Pangkalan Udara Angkatan Laut Pensacola. Wakil polisi menembak mati si pelaku, Letnan Dua Pasukan Udara Arab Saudi Mohammed Saeed Alshamrani.
Seusai peristiwa itu, militer AS melarang pilot Arab Saudi beroperasi dan membatasi sekitar 850 personel militer Arab Saudi yang sedang menjalani pelatihan di negara tersebut, sebagai bagian dari "standar keamanan" selama pihaknya meninjau ulang prosedur pemeriksaan.
Reid mengatakan melalui pernyataan bahwa semua departemen militer dapat melanjutkan pelatihan secara menyeluruh ketika prosedur baru diberlakukan.
Pekan depan Menteri Pertahanan Mark Esper akan mengunjungi pangkalan di Pencasola, Florida, yang menjadi lokasi penembakan. Pihaknya akan memberikan pengarahan singkat soal rencana perubahan dalam pemeriksaan dan keamanan, menurut Pentagon.
Sumber: Reuters
Berita Terkait
Pentagon minta Ukraina petakan lokasi ranjau darat
Kamis, 21 November 2024 8:47
AS siap siaga bela Israel dari Iran
Jumat, 1 November 2024 18:22
Militer AS sepenuhnya ditarik dari Niger
Rabu, 18 September 2024 16:23
Kunjungan Prabowo ke Pentagon bagian jaga stabilitas kawasan
Jumat, 28 Oktober 2022 19:33
Tiga helikopter membawa 169 orang Amerika ke bandara Kabul
Sabtu, 21 Agustus 2021 13:25
Album baru PENTAGON dirilis bulan Juli ini
Rabu, 3 Juli 2019 15:53
PENTAGON WAS-WAS SETENGAH JUTA DOKUMEN RAHASIA BOCOR
Selasa, 19 Oktober 2010 7:27
Beijing kecam AS batasi visa pejabat Hong Kong
Sabtu, 23 November 2024 6:44