Lombok Barat (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Tripat Gerung dan RSUD Awet Muda Narmada milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat masih kekurangan dokter spesialis meskipun sudah naik kelas menjadi rumah sakit tipe B.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, Arief Suryawirawan di Kabupaten Lombok Barat, Kamis mengatakan dua rumah sakit tersebut masih kekurangan dokter spesialis emergensi dan urologi.
"Karena belum ada dokter spesialis emergensi dan urologi, maka ketika ada pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dan rumah RSUD Kota Mataram," katanya.
Pihaknya sudah berupaya untuk mendapatkan dua dokter spesialis tersebut guna menekan angka rujukan ke rumah sakit lain. Namun sampai saat ini , belum membuahkan hasil.
Menurut Arief, untuk bisa menempatkan dokter spesialis di rumah sakit di Kabupaten Lombok Barat tidak mudah. Bahkan, sudah pernah diusulkan ke Kementerian Kesehatan.
"Kami juga sudah pernah meminta kepada Menteri Kesehatan untuk ikut membantu memfasilitasi teman-teman spesialis agar mau ditempatkan di rumah sakit di Kabupaten Lombok Barat," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah dokter spesialis di RSUD Awet Muda Narmada sebanyak 10 orang, sedangkan di RSUD Tripat Gerung sebanyak 34 orang.
Untuk kedepannya, Dinas kesehatan Kabupaten Lombok Barat akan menambah jumlah dokter spesialis untuk menekan angka tingkat rujukan ke rumah sakit lain.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Medis RSUD Tripat Gerung dr H Kaspan mengaku masih kekurangan dokter spesialis bedah saraf dan bedah urologi. Keduanya sangat dibutuhkan karena RSUD Tripat sudah naik ke tipe B.
Selain itu, dokter spesialis anak baru dua orang dari idealnya sebanyak enam orang untuk rumah sakit tipe B.
"Dokter spesialis saraf juga baru satu orang kita punya, mestinya dua atau empat orang," katanya.
Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat, Arief Suryawirawan di Kabupaten Lombok Barat, Kamis mengatakan dua rumah sakit tersebut masih kekurangan dokter spesialis emergensi dan urologi.
"Karena belum ada dokter spesialis emergensi dan urologi, maka ketika ada pasien harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Provinsi NTB dan rumah RSUD Kota Mataram," katanya.
Pihaknya sudah berupaya untuk mendapatkan dua dokter spesialis tersebut guna menekan angka rujukan ke rumah sakit lain. Namun sampai saat ini , belum membuahkan hasil.
Menurut Arief, untuk bisa menempatkan dokter spesialis di rumah sakit di Kabupaten Lombok Barat tidak mudah. Bahkan, sudah pernah diusulkan ke Kementerian Kesehatan.
"Kami juga sudah pernah meminta kepada Menteri Kesehatan untuk ikut membantu memfasilitasi teman-teman spesialis agar mau ditempatkan di rumah sakit di Kabupaten Lombok Barat," ujarnya.
Ia menyebutkan jumlah dokter spesialis di RSUD Awet Muda Narmada sebanyak 10 orang, sedangkan di RSUD Tripat Gerung sebanyak 34 orang.
Untuk kedepannya, Dinas kesehatan Kabupaten Lombok Barat akan menambah jumlah dokter spesialis untuk menekan angka tingkat rujukan ke rumah sakit lain.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Medis RSUD Tripat Gerung dr H Kaspan mengaku masih kekurangan dokter spesialis bedah saraf dan bedah urologi. Keduanya sangat dibutuhkan karena RSUD Tripat sudah naik ke tipe B.
Selain itu, dokter spesialis anak baru dua orang dari idealnya sebanyak enam orang untuk rumah sakit tipe B.
"Dokter spesialis saraf juga baru satu orang kita punya, mestinya dua atau empat orang," katanya.