Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana angin kencang, angin puting beliung, pohon tumbang, banjir, gelombang pasang, dan longsor.

"Sesuai dengan prediksi BMKG  menyebutkan cuaca ekstrem akan terjadi selama bulan Maret 2024," kata Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Rabu.

Imbauan tersebut disampaikan Martawang menyikapi kondisi cuaca ekstrem di Kota Mataram berupa hujan deras disertai angin kencang yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.

Dikatakan, berdasarkan rilis BMKG menyebutkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di wilayah NTT, NTB, Bali, dan Jawa Timur tersebut, juga terjadi secara nasional, tapi tentu dengan potensi yang berbeda.

Oleh karena itu, lanjutnya, tim penanganan bencana harus mempersiapkan diri lebih maksimal baik dari SDM maupun peralatan, termasuk komunikasi dan koordinasi untuk meminimalkan dampak cuaca ekstrem.

"Adaptif dalam puasa, bukan berarti kurangi kewaspadaan," katanya.

Dikatakan, anomali cuaca yang terjadi saat ini tidak bisa diprediksi sebab dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya cuaca ekstrem biasa terjadi ketika menjelang perayaan Tahun Baru Imlek.

"Tapi tahun ini mundur dan cuaca ekstrem terjadi menjelang hingga masuknya bulan Ramadhan," katanya.

Kendati demikian, kata dia, kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan tanpa mengurangi kekhusyukan menjalankan ibadah puasa.

"Masyarakat, terutama umat Muslim, tetap fokus ibadah puasa, tapi waspada harus jadi atensi," katanya.

Sementara untuk memudahkan koordinasi penanganan bencana, kata dia, Pemkot Mataram telah membangun posko terpadu siaga bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem.

"Posko terpadu kami siapkan di pintu bagian timur Kantor Wali Kota Mataram untuk memudahkan koordinasi dan pengurangan risiko bencana," katanya.

Ia mengatakan pembangunan posko siaga bencana menjadi salah satu upaya untuk memfokuskan kesiapsiagaan untuk mempercepat informasi dan penanganan bencana secara terpadu.

Karena itu pada posko tersebut, lanjutnya, selain disiapkan SDM dari masing dinas/instansi kebencanaan selama 24 jam, juga disiapkan sarana dan prasarana kebencanaan.

 

Pewarta : Nirkomala
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024