Mataram (ANTARA) - Wakil Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), Danny Karter Febrianto Ridawan membuka rapat koordinasi rembuk stunting dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di daerah itu.
"Hingga Februari 2024 angka stunting kita sudah di angka 15,98 persen," katanya saat membuka acara tersebut di Mataram, Senin.
Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TP2S) Kabupaten Lombok Utara, ia menyampaikan apresiasi kepada kader posyandu, PKK, bidan, dan tim percepatan penurunan angka stunting yang telah bekerja dengan baik.
"Ini merupakan hal yang luar biasa kalau berbicara tingkatan stunting Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Utara paling signifikan penurunan stunting dibandingkan dengan kabupaten atau kota lainnya," kata Danny.
Terkait target nasional penurunan stunting sebesar 14 persen pada 2024, kata dia, Lombok Utara tinggal sedikit lagi mencapai target tersebut.
"Jadi sisa 2 persen atau 3 persen yang harus kita upayakan agar bisa masuk ke target tersebut," katanya.
Ia berharap dalam rentang Februari sampai dengan akhir 2024 bisa memenuhi target nasional yang dibebankan oleh pusat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Utara.
Menurutya, hal tersebut merupakan kerja keras maupun komitmen semua pihak untuk memastikan generasi Kabupaten Lombok Utara bisa menjadi generasi yang berdaya saing dan menghasilkan generasi yang tangguh menuju Indonesia Emas 2045.
Sementara itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP2KBPMD) Lombok Utara Mala Siswandi mengatakan pada 2019 angka stunting di Kabupaten Lombok Utara berada pada angka 33,03 persen, kemudian pada 2023 turun menjadi 17,7 persen, dan Februari 2024 turun menjadi 15,98 persen.
"Dengan kebersamaan dan sinergitas kita tetap optimis bahwa target nasional 14 persen pada akhir 2024 akan sama-sama kita capai," katanya.
Rembuk stunting ini merupakan salah satu dari enam program tematik dalam penurunan angka stunting yang dilaksanakan pemerintah daerah dalam memastikan rencana kegiatan, intervensi, pencegahan dan penurunan stunting, yang dilakukan secara bersama-sama antar-OPD maupun non-lembaga pemerintah dan seluruh masyarakat.
"Output yang diharapkan adalah terdapat review perkembangan dan komitmen nyata dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Lombok Utara,” katanya.