Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiapkan kegiatan pencanangan tender pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) komunal induk dengan total nilai proyek sekitar Rp1,3 triliun bantuan bank dunia melalui pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Senin, mengatakan kegiatan pencanangan tender pembangunan IPAL komunal induk skala kota tersebut dijadwalkan pada Jumat (7/6).
"Tim dari Kementerian PUPR dan Bank Dunia akan datang dan memastikan langsung kesiapan kita untuk pelaksanaan tender yang akan dilaksanakan pihak kementerian melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah," katanya.
Sejauh ini, menurutnya, untuk pembangunan IPAL komunal induk di Kota Mataram pada dasarnya sudah siap sebab berbagai persyaratan yang diminta oleh kementerian dan bank dunia sudah dilakukan.
Kesiapan tersebut antara lain, ketersediaan lahan seluas 3,5 hektare sudah tidak ada masalah baik itu untuk IPAL, perlintasan pipa, maupun lahan untuk pompa di Bagek Kembar Kecamatan Sekarbela.
Baca juga: Pemkot Mataram menunggu realisasi pembangunan Ipal komunal
Selain itu, berbagai komponen analisis dampak lingkungan (amdal) dan lainnya sudah tuntas termasuk regulasi dan pembentukan lembaga UPTD Pengelolaan Limbah juga sudah dibentuk.
"Jadi pada prinsipnya, Pemerintah Kota Mataram sudah siap untuk melaksanakan pencanangan tender pembangunan IPAL komunal," katanya.
Dikatakan, kegiatan tender pembangunan IPAL komunal induk ini dilaksanakan skala internasional karena anggarannya sekitar Rp1,3 triliun, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk tender sekitar 10 bulan.
"Harapan kita, pertengahan tahun 2025 sudah ada pemenang dan kegiatan fisik bisa dimulai," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram segera membangun ipal komunal senilai Rp1 triliun
Karena anggaran pembangunan IPAL komunal induk sangat besar, kata Lale, kegiatan akan dibagi menjadi dua. Pertama untuk pekerjaan wilayah IPAL dan kedua fokus ke jaringan dengan konsep terhubung.
"Jadi dua kegiatan ini beda kontrak. Untuk tahap pertama, anggaran yang akan dicairkan sekitar Rp500 miliar," katanya.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Ramayoga sebelumnya, mengatakan pembangunan IPAL komunal ini memiliki konsep menampung berbagai air limbah padat dan cair yang ditimbulkan masyarakat baik skala rumah tangga maupun perusahaan ke satu tempat.
Baca juga: Pembangunan IPAL komunal induk senilai Rp1 triliun di Mataram disosialisasikan
Dengan demikian ke depan, tidak ada lagi masyarakat yang membuang air limbah ke fasilitas umum seperti, saluran, drainase dan ke sungai.
"Bahkan ke depan masyarakat tidak perlu lagi membuat septik tank, sebab semua akan dialirkan langsung ke IPAL komunal tersebut," ujarnya.
Dikatakan, limbah yang diolah pada IPAL tersebut akan dikelola dan dibuang ke saluran secara bebas setelah dijamin jernih dan tidak merusak lingkungan.
"Sedangkan endapan kotoran yang akan akan diolah jadi pupuk seperti di Pulau Bali dan Jawa," katanya menambahkan.*
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Mataram Lale Widiahning di Mataram, Senin, mengatakan kegiatan pencanangan tender pembangunan IPAL komunal induk skala kota tersebut dijadwalkan pada Jumat (7/6).
"Tim dari Kementerian PUPR dan Bank Dunia akan datang dan memastikan langsung kesiapan kita untuk pelaksanaan tender yang akan dilaksanakan pihak kementerian melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah," katanya.
Sejauh ini, menurutnya, untuk pembangunan IPAL komunal induk di Kota Mataram pada dasarnya sudah siap sebab berbagai persyaratan yang diminta oleh kementerian dan bank dunia sudah dilakukan.
Kesiapan tersebut antara lain, ketersediaan lahan seluas 3,5 hektare sudah tidak ada masalah baik itu untuk IPAL, perlintasan pipa, maupun lahan untuk pompa di Bagek Kembar Kecamatan Sekarbela.
Baca juga: Pemkot Mataram menunggu realisasi pembangunan Ipal komunal
Selain itu, berbagai komponen analisis dampak lingkungan (amdal) dan lainnya sudah tuntas termasuk regulasi dan pembentukan lembaga UPTD Pengelolaan Limbah juga sudah dibentuk.
"Jadi pada prinsipnya, Pemerintah Kota Mataram sudah siap untuk melaksanakan pencanangan tender pembangunan IPAL komunal," katanya.
Dikatakan, kegiatan tender pembangunan IPAL komunal induk ini dilaksanakan skala internasional karena anggarannya sekitar Rp1,3 triliun, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk tender sekitar 10 bulan.
"Harapan kita, pertengahan tahun 2025 sudah ada pemenang dan kegiatan fisik bisa dimulai," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram segera membangun ipal komunal senilai Rp1 triliun
Karena anggaran pembangunan IPAL komunal induk sangat besar, kata Lale, kegiatan akan dibagi menjadi dua. Pertama untuk pekerjaan wilayah IPAL dan kedua fokus ke jaringan dengan konsep terhubung.
"Jadi dua kegiatan ini beda kontrak. Untuk tahap pertama, anggaran yang akan dicairkan sekitar Rp500 miliar," katanya.
Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Ramayoga sebelumnya, mengatakan pembangunan IPAL komunal ini memiliki konsep menampung berbagai air limbah padat dan cair yang ditimbulkan masyarakat baik skala rumah tangga maupun perusahaan ke satu tempat.
Baca juga: Pembangunan IPAL komunal induk senilai Rp1 triliun di Mataram disosialisasikan
Dengan demikian ke depan, tidak ada lagi masyarakat yang membuang air limbah ke fasilitas umum seperti, saluran, drainase dan ke sungai.
"Bahkan ke depan masyarakat tidak perlu lagi membuat septik tank, sebab semua akan dialirkan langsung ke IPAL komunal tersebut," ujarnya.
Dikatakan, limbah yang diolah pada IPAL tersebut akan dikelola dan dibuang ke saluran secara bebas setelah dijamin jernih dan tidak merusak lingkungan.
"Sedangkan endapan kotoran yang akan akan diolah jadi pupuk seperti di Pulau Bali dan Jawa," katanya menambahkan.*