Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat mulai melaksanakan tahapan sosialisasi pembangunan instalasi pengelolaan air limbah (Ipal) komunal induk dengan nilai proyek sekitar Rp1 triliun bantuan dari pemerintah pusat.
"Tahapan sosialisasi sudah kita laksanakan di kecamatan Ampenan dan Sekerbela yang akan menjadi menerima manfaat pertama program tersebut," kata Kepala Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Mataram M Ramayoga di Mataram, Kamis.
Dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan melalui aparat kecamatan dan kelurahan, disampaikan pembangunan Ipal komunal ini memiliki konsep menampung berbagai air limbah yang ditimbulkan masyarakat baik skala rumah tangga maupun perusahaan ke satu tempat.
Baca juga: Proyek IPAL komunal Mataram Rp1 triliun segera ditender
Dengan demikian ke depan, tidak ada lagi masyarakat yang membuang air limbah ke fasilitas umum seperti saluran, drainase, dan ke sungai.
"Bahkan ke depan masyarakat tidak perlu lagi membuat septic tank, sebab semua akan dialirkan langsung ke Ipal komunal tersebut," katanya.
Dikatakan, limbah yang diolah pada Ipal tersebut akan dikelola dan dibuang ke saluran secara bebas setelah dijamin jernih dan tidak merusak lingkungan.
"Sedangkan endapan kotoran akan diolah jadi pupuk seperti di Pulau Bali dan Jawa," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram segera membangun ipal komunal senilai Rp1 triliun
Menurutnya, pembangunan Ipal komunal dengan anggaran Rp1 triliun tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat bekerja sama dengan Bank Dunia.
Besarnya anggaran pembangunan Ipal komunal ini, katanya, karena adanya aktivitas pembongkaran jalan negara, provinsi, dan kabupaten/kota, untuk sambungan jaringan pipa ke 4.000 rumah tangga di dua kecamatan yakni Kecamatan Ampenan dan Sekarbela.
Dengan anggaran Rp1 triliun itu pembangunan Ipal komunal ditargetkan selama empat tahun sebab proses pembangunannya tidak seperti proyek bangun gedung biasa.
"Ipal komunal ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2030," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram menunggu realisasi pembangunan Ipal komunal
Sementara terkait berbagai proses administrasi, dokumen perencanaan, tender, pengerjaan fisik sepenuhnya menjadi ranah pemerintah pusat atau dengan kata lain, Pemerintah Kota Mataram menerima barang jadi.
Hanya, Pemerintah Kota Mataram diminta untuk menyiapkan lahan, dan sosialisasi kepada masyarakat penerima manfaat.
Terkait kesiapan lahan, lanjutnya, Pemerintah Kota Mataram sudah menyiapkan lahan 3,5 hektare di kawasan Tanjung Karang dan sudah tidak ada masalah.
"Sekarang kita tunggu tahapan selanjutnya dari pemerintah dan informasinya tahun ini kegiatan fisik dimulai. Tapi mungkin masih menunggu proses Pemilu selesai," katanya.
Baca juga: Mataram mengalokasikan Rp1 miliar untuk amdal pembangunan ipal komunal
Pembangunan IPAL komunal induk senilai Rp1 triliun di Mataram disosialisasikan
Tahapan sosialisasi sudah kita laksanakan di kecamatan Ampenan dan Sekerbela yang akan menjadi menerima manfaat pertama program tersebut