Mataram (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan suhu udara di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai terasa dingin pada musim kemarau 2024.

"Suhu udara terasa dingin pada malam hingga pagi hari di wilayah NTB," kata Prakirawan BMKG Nusa Tenggara Barat M Andre Jersey dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Selasa.

Ia mengatakan suhu udara terasa dingin tersebut disebabkan jumlah tutupan awan yang sedikit, yang bisa dilihat dari kondisi cuaca yang sangat cerah dalam beberapa hari terakhir.

"Awan cenderung membuat suhu udara bumi lebih hangat di malam hari, karena awan dapat menahan panas matahari di sekitar permukaan bumi," katanya.

Baca juga: Warga NTB diimbau waspadai kekeringan meteorologis di musim kemarau

Sebaliknya, jika tidak ada tutupan awan, maka tidak ada yang menahan panas sisa matahari di siang hari, sehingga suhu pada malam hingga pagi hari menjadi lebih dingin dibanding saat musim hujan.

"Untuk suhu minimum terendah yang tercatat hingga hari ini di beberapa wilayah di NTB mencapai 19-24 derajat Celsius," katanya.

BMKG juga menyebut potensi kekeringan dengan status Siaga di NTB terjadi di wilayah Kabupaten Dompu (Kecamatan Kilo dan Pajo), Kabupaten Bima (Kecamatan Belo, Lambitu, Palibelo), Kota Bima (Kecamatan Raba), Lombok Barat (Kecamatan Lembar), Sumbawa (Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa, Unter Iwes), dan Sumbawa Barat (Kecamatan Jereweh).

"Saat ini seluruh wilayah NTB sudah memasuki musim kemarau. Masyarakat NTB diimbau agar dapat menggunakan air secara bijak, efektif, dan efisien," katanya.

Baca juga: Delapan daerah di NTB berpotensi siaga kekeringan


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2024