Lombok Utara (Antaranews NTB) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat Lalu Abdul Hadi Faishal mengusulkan agar Pemerintah Kabupaten Lombok Utara bersama Pemerintah Provinsi NTB membangun museum mini prestasi Lalu Muhammad Zohri.
"Semua dukungan untuk Zohri, tentu kami apreasiasi. Namun, harus dipikirkan juga keberlanjutannya. Kami sedang berupa mengusulkan supaya Pemkab Lombok Utara atau Pemprov NTB membangun museum mini prestasi Zohri di desa juara dunia itu," kata Hadi ketika berkunjung ke rumah Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Museum mini itu perlu dibangun agar prestasi juara dunia atletik U-20 di Tampire, Finlandia, yang ditorehkan Muhammad Zohri bisa menjadi titik awal kebangkitan prestasi generasi muda dan menjadi destinasi wisata baru di Lombok Utara dan NTB pada umumnya, ujar Hadi.
Ia menuturkan, keberhasilan anak muda itu, telah mengangkat daerah Lombok Utara dan momanetum itu harus dikelola dan menjadi nilai tambah tersendiri bagi masyarakat di desa tempat tinggal sang juara dunia.
Menurut Hadi, pembangunan museum mini prestasi M Zohri bisa menjadi titik awal kebangkitan prestasi generasi muda dan menjadi destinasi wisata baru di Lombok Utara dan NTB pada umumnya.
Nanti, museum itu diisi dengan barang-barang milik sang juara yang ada di rumah tersebut, mulai dari medali yang diraih selama ini, buku-buku, sepatu, sepeda motor, dan juga foto-fotonya.
"Dari sisi inspirasi, keberadaan museum itu akan menjadi pemicu semangat generasi muda NTB untuk bisa meraih prestasi di segala bidang," katanya.
Selain itu, dari sisi pariwisata akan menjadi daya ungkit potensi wisata di Desa Pemenang Barat dan Kabupaten Lombok Utara secara umum.
"Harus kita akui sejak menjadi viral di media sosial, pelari cepat yang fenomenal ini ternyata juga menarik minat pelancong untuk mengunjungi rumah Lalu Mohammad Zohri," terangnya.
Hadi mengatakan, PHRI berharap agar Pemkab Lopmbok Utara memfasilitasi perawatan aset-aset berharga dari Zohri berupa rumah yang sudah melahirkannya sebagai juara dunia, juga seluruh medali dari beberapa kejuaraan yang diikuti Zohri selama ini.
"Sepeda motornya yang sangat sederhana dan foto-foto bersejarahnya dalam beberapa lomba, dan juga sepatu serta barang lainnya dikemas dalam bentuk museum mini prestasi. Museum ini bukan hanya mengenang prestasi, tapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda untuk bisa berkiprah menjadi Zohri-Zohri baru. Tidak? hanya dari bidang atletik tetapi juga bidang olah raga lainnya dan juga dalam bidang ilmu pengetahuan," tambahnya.
Menurutnya, keberadaan museum mini juga dapat membantu perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar karena pasti dikunjungi banyak wisatawan.
Tempat tinggal Zohri di Pemenang, berada di daerah segitiga mas pariwisata, karenanta dinilai sangat strategis.
Kawasan itu bisa diakses dekat dari Senggigi, pusat kuliner Nipah, dan juga merupakan jalur utama menuju tiga Gili (Trawangan, Air dan Meno) juga pantai Sire dan jalur jalur utama menuju kawasan Gunung Rinjani.
"Selain itu dengan adanya museum Zohri, maka Desa Pemenang Barat ini juga bisa dipoles menjadi Desa Wisata untuk menjadi destinasi baru pariwisata Lombok," katanya.
Dalam kunjungannya ke rumah Lalu Muhammad Zohri, Ketua PHRI, Lalu Abdul Hadi Faishal berbincang dengan paman Zohri.
Ia juga sempat mencoba naik di sepeda motor? bersejarah milik Zohri yang konon dibeli seharga Rp1 juta dari hasil keringatnya di lomba atletik.
Zohri memang sedang menjadi bintang Indonesia. Saat ini proses renovasi rumah Zohri di Lombok Utara tengah dilakukan.
Karena itu, Hadi berharap agar prestasi Zohri ini tidak sekadar disambut dengan euforia kegembiraan yang saat saja. Tetapi harus ada upaya agar moment ini membawa dampak positif yang berkesinambungan.
Bukan hanya untuk Zohri dan keluarga, tetapi juga untuk masyarakat sekitar dan juga NTB secara umum.
"Kami rasa, museum mini prestasi Zohri dan konsep pengembangan Desa Wisata, bisa menjadi jawabannya," kata Hadi. (*)
"Semua dukungan untuk Zohri, tentu kami apreasiasi. Namun, harus dipikirkan juga keberlanjutannya. Kami sedang berupa mengusulkan supaya Pemkab Lombok Utara atau Pemprov NTB membangun museum mini prestasi Zohri di desa juara dunia itu," kata Hadi ketika berkunjung ke rumah Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.
Museum mini itu perlu dibangun agar prestasi juara dunia atletik U-20 di Tampire, Finlandia, yang ditorehkan Muhammad Zohri bisa menjadi titik awal kebangkitan prestasi generasi muda dan menjadi destinasi wisata baru di Lombok Utara dan NTB pada umumnya, ujar Hadi.
Ia menuturkan, keberhasilan anak muda itu, telah mengangkat daerah Lombok Utara dan momanetum itu harus dikelola dan menjadi nilai tambah tersendiri bagi masyarakat di desa tempat tinggal sang juara dunia.
Menurut Hadi, pembangunan museum mini prestasi M Zohri bisa menjadi titik awal kebangkitan prestasi generasi muda dan menjadi destinasi wisata baru di Lombok Utara dan NTB pada umumnya.
Nanti, museum itu diisi dengan barang-barang milik sang juara yang ada di rumah tersebut, mulai dari medali yang diraih selama ini, buku-buku, sepatu, sepeda motor, dan juga foto-fotonya.
"Dari sisi inspirasi, keberadaan museum itu akan menjadi pemicu semangat generasi muda NTB untuk bisa meraih prestasi di segala bidang," katanya.
Selain itu, dari sisi pariwisata akan menjadi daya ungkit potensi wisata di Desa Pemenang Barat dan Kabupaten Lombok Utara secara umum.
"Harus kita akui sejak menjadi viral di media sosial, pelari cepat yang fenomenal ini ternyata juga menarik minat pelancong untuk mengunjungi rumah Lalu Mohammad Zohri," terangnya.
Hadi mengatakan, PHRI berharap agar Pemkab Lopmbok Utara memfasilitasi perawatan aset-aset berharga dari Zohri berupa rumah yang sudah melahirkannya sebagai juara dunia, juga seluruh medali dari beberapa kejuaraan yang diikuti Zohri selama ini.
"Sepeda motornya yang sangat sederhana dan foto-foto bersejarahnya dalam beberapa lomba, dan juga sepatu serta barang lainnya dikemas dalam bentuk museum mini prestasi. Museum ini bukan hanya mengenang prestasi, tapi juga menjadi motivasi bagi generasi muda untuk bisa berkiprah menjadi Zohri-Zohri baru. Tidak? hanya dari bidang atletik tetapi juga bidang olah raga lainnya dan juga dalam bidang ilmu pengetahuan," tambahnya.
Menurutnya, keberadaan museum mini juga dapat membantu perekonomian keluarga dan masyarakat sekitar karena pasti dikunjungi banyak wisatawan.
Tempat tinggal Zohri di Pemenang, berada di daerah segitiga mas pariwisata, karenanta dinilai sangat strategis.
Kawasan itu bisa diakses dekat dari Senggigi, pusat kuliner Nipah, dan juga merupakan jalur utama menuju tiga Gili (Trawangan, Air dan Meno) juga pantai Sire dan jalur jalur utama menuju kawasan Gunung Rinjani.
"Selain itu dengan adanya museum Zohri, maka Desa Pemenang Barat ini juga bisa dipoles menjadi Desa Wisata untuk menjadi destinasi baru pariwisata Lombok," katanya.
Dalam kunjungannya ke rumah Lalu Muhammad Zohri, Ketua PHRI, Lalu Abdul Hadi Faishal berbincang dengan paman Zohri.
Ia juga sempat mencoba naik di sepeda motor? bersejarah milik Zohri yang konon dibeli seharga Rp1 juta dari hasil keringatnya di lomba atletik.
Zohri memang sedang menjadi bintang Indonesia. Saat ini proses renovasi rumah Zohri di Lombok Utara tengah dilakukan.
Karena itu, Hadi berharap agar prestasi Zohri ini tidak sekadar disambut dengan euforia kegembiraan yang saat saja. Tetapi harus ada upaya agar moment ini membawa dampak positif yang berkesinambungan.
Bukan hanya untuk Zohri dan keluarga, tetapi juga untuk masyarakat sekitar dan juga NTB secara umum.
"Kami rasa, museum mini prestasi Zohri dan konsep pengembangan Desa Wisata, bisa menjadi jawabannya," kata Hadi. (*)