Mataram (ANTARA) - Seorang anggota Polres Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) Aipda Iwan Patoni menjadi korban tertimpa pohon tumbang saat melintas di jalan negara jurusan Mataram-Lombok Timur, tepatnya di depan Rumah Sakit Awet Muda Narmada Lombok Barat, Selasa, sekitar pukul 10.00 WITA.

"Korban kini dirawat di RSUP NTB, sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Awet Muda Narmada, tetapi luka yang dialami cukup parah, sehingga dirujuk ke RSUP NTB," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nicolas Oesman di Lombok Timur, Selasa.

Kejadian yang menimpa korban tersebut terjadi ketika korban melintas di TKP, menggunakan sepeda motor. Korban datang dari arah Mataram menuju Lombok Timur, di saat hujan deras dan angin kencang, dan setiba di TKP, salah satu pohon yang berdiri di pinggir jalan tumbang dan menimpa korban.

"Warga yang melihat kejadian langsung memberi bantuan kepada korban, melihat luka korban cukup serius langsung dilarikan ke RSUP Mataram untuk mendapatkan perawatan intensif," katanya.

Baca juga: Sekolah di Lombok Timur rusak akibat cuaca ekstrem

Akibat kejadian pohon tumbang itu membuat arus lalu lintas sempat macet, apalagi kondisi hujan disertai angin kencang dan jalan sangat licin.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap hati-hati saat menggunakan kendaraan, di saat cuaca ekstrem melanda NTB, khususnya Lombok, seperti hujan deras dan angin kencang," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan sinyal peringatan potensi cuaca ekstrem selama sepekan di wilayah Nusa Tenggara Barat akibat dampak tidak langsung dari kemunculan Bibit Siklon Tropis Invest 96S.

"Bibit Siklon Tropis Invest 96S memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan curah hujan, peningkatan kecepatan angin, dan gelombang tinggi di Nusa Tenggara Barat," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok, Satria Topan Primadi dalam penyataan yang dikutip di Mataram, Minggu.

Baca juga: Angin kencang, Sejumlah pohon tumbang di Lombok Timur

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Australia, badai yang bergerak di lepas pantai Kimberley tersebut berpotensi mencapai intensitas siklon pada Senin, 10 Februari 2025. Sistem badai diperkirakan bergerak lebih jauh ke barat daya menuju pantai Pilbara di sebelah barat Australia.

Satria mengungkapkan selain kemunculan bibit siklon tropis baru, cuaca ekstrem juga dipengaruhi oleh aktivitas gelombang atmosfer Ekuatorial Rossby di sekitar Nusa Tenggara Barat dan Monsun Asia yang membawa uap air dari Asia melewati Indonesia mengarah ke Australia.

Masyarakat perlu mewaspadai hujan sedang hingga lebat, angin kencang, gelombang laut tinggi, dan potensi peningkatan intensitas bencana hidrometeorologi akibat fenomena cuaca yang kini sedang terjadi hingga sepekan ke depan.

Baca juga: Pj Bupati ingatkan KPU antisipasi cuaca ekstrem di Pilkada Lombok Timur 2024


Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Abdul Hakim
Copyright © ANTARA 2025