Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Untuk Skala Produksi

id Kimia ,Biologi

Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Untuk Skala Produksi

Foto Produk Senyawa Metabolit Sekunder

PP-SMS ini memasarkan delapan jenis senyawa metabolit sekunder
Mataram (ANTARA) - Kebutuhan akan senyawa metabolit sekunder terus meningkat. Senyawa metabolit sekunder sangat dibutuhkan oleh peneliti (dosen/mahasiswa) dan industri obat herbal sebagai bahan baku obat, bahan baku sintesis molekul target, senyawa bioaktif, dan senyawa model (lead coumpounds).

Senyawa metabolit sekunder juga sangat diperlukan dalam pembelajaran untuk kegiatan praktikum bidang ilmu kimia, farmasi, dan kedokteran. Namun sampai saat ini, belum ada produsen yang memasok senyawa metabolit sekunder di Indonesia.

Kelangkaan senyawa metabolit sekunder tersebut, menyebabkan konsumen harus membeli senyawa metabolit sekunder dari luar negeri dengan harga yang sangat mahal. Bahkan ada beberapa senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan asli Indonesia yang juga tidak ditemui diluar negeri karena adanya kekhasan senyawa tersebut. Di lain pihak, Indonesia memiliki banyak kekayaan keanekaragaman tumbuhan yang menjadi sumber dari senyawa metabolit sekunder.

Berdasarkan permasalahan tersebut, Tim membangun Pusat Produksi Senyawa Metabolit Sekunder (PP-SMS) Universitas Mataram yang akan berperan sebagai produsen senyawa metabolit sekunder di Indonesia melalui Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK).

PP-SMS ini memasarkan delapan jenis senyawa metabolit sekunder yaitu: (1) pinostrobin dari temu kunci (Kaemferia pandurata), (2) piperin dari lada hitam (Piper nigrum), (3) etil-p-metoksisinamat dari kencur (Kaemferia galanga), (4) kurkumin dari temu lawak (Curcuma xanthoriza), (5) andrografolida dari sambiloto (Andrographis paniculata), (6) α-mangostin dari manggis (Garcinia mangostana), (7) likopen dari tomat (Solanum lycopersicum); (8) trimiristin dari pala (Myristica fragrans).
    
Unit usaha PPUPIK ini dapat memberikan kemudahan kepada mahasiswa dan dosen serta industri obat herbal dalam mendapatkan senyawa metabolit sekunder. Selain itu, adanya unit usaha PPUPIK ini dapat menurunkan impor senyawa metabolit sekunder dan membuka peluang usaha baru terkait dengan produksi dan komersialisasi senyawa metabolit sekunder serta budidaya tumbuhan penghasil senyawa metabolit sekunder. Tim sangat optimis dapat sukses menjadi produsen senyawa metabolit sekunder di Indonesia.*

Dr. Aliefman Hakim, M.Si, Prof. Dr. A. Wahab Jufri, M.Sc.,    
Dr. Abdul Aziz Bagis, M.M, Baiq Rosyida Dwi Astuti, SE, M.Sc.Ak.CA
FKIP Universitas Mataram, Mataram (NTB)
e-mail: aliefman@unram.ac.id