Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong pemerintah daerah (Pemda) agar memperhatikan sumber daya manusia supaya talenta digital dapat menjadi pelaku utama transformasi digital di Indonesia.
"Pengembangan sumber daya manusia digital, sesuai arahan Presiden Joko Widodo merupakan pekerjaan utama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia digital ini pekerjaan besar harus kita lakukan bersama-sama," Menteri Kominfo Johnny G.Plate dalam Rapat Kerja Nasional Akselerasi Transformasi Digital: Pengembangan SDM melalui Program Literasi Digital, Kamis.
Dalam hal pemerintahan daerah, Kominfo mendorong Pemerintah Daerah untuk mendukung pelatihan, baik di tingkat menengah maupun lanjut, mengenai berbagai program digital, termasuk smart city.
Pertemuan tersebut membahas pengembangan SDM digital tingkat dasar yaitu melalui literasi digital.
"Gerakan yang paling dasar menyoal pengembangan SDM Indonesia. Hal itu untuk memperkenalkan keahlian dasar kepada masyarakat agar siap bertransformasi dari aktivitas di ruang fisik ke ruang digital," kata Johnny.
Dukungan pemerintah untuk edukasi ini diwujudkan dalam Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi, yang sejak berdiri pada 2017 lalu telah menjangkau 75 warganet melalui berbagai pelatihan.
Literasi digital selain memahami ruang digital juga berfungsi untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah serta ultra mikro untuk masuk ke platform digital demi mendukung bisnis mereka.
Menurut data Kominfo, saat ini sekitar 30 juta UMKM sudah masuk ruang digital, ditargetkan 64 juta UMKM dan UMi berjualan online pada 2024.
"On boarding ini penting sekali dan untuk itu, gerakan nasional literasi digital berada pada posisi yang sangat strategis untuk melakukan literasi digital," kata Johnny.
Sementara untuk pelatihan digital tingkat menengah dan lanjut, kementerian memiliki program Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy.
Tahun ini, ada 100.000 kuota dalam program DTS untuk pelatihan, antara lain komputasi awan, big data, kecerdasan buatan, augmented reality dan virtual reality.
Untuk tingkat lanjut, program DLA akan memberikan pelatihan secara online dari para pendiri perusahaan rintisan, yang dinilai penting untuk mendukung smart city.
Berita Terkait
Delapan meninggal dunia akibat erupsi gunung Lewotobi di Flores
Senin, 4 November 2024 8:25
BAKTI menjelaskan strategi lanjutan optimalkan pemanfaatan SATRIA-1
Sabtu, 19 Oktober 2024 6:06
Platform X diminta miliki kantor perwakilan beroperasi di Indonesia
Kamis, 3 Oktober 2024 21:22
Kecepatan internet 100 Mbps dikebut Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kamis, 3 Oktober 2024 20:56
Kemenkominfo dan Google mendiskusikan potensi investasi pusat data
Kamis, 3 Oktober 2024 20:39
Pusat data jadi inovasi menarik bisnis sektor digital
Kamis, 3 Oktober 2024 19:15
Pemkot Jakut tanamkan nilai antikorupsi
Selasa, 1 Oktober 2024 5:52
AI berkelanjutan perlu diciptakan tumbuhkan ekonomi digital
Selasa, 24 September 2024 19:00