ANAS TANGGAPI POSITIF HASIL SURVEI INDO BAROMETER

id

     Mataram, 16/5 (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Anas Urbaningrum, menanggapi positif hasil survei terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono yang dikeluarkan Indo Barometer.

     "Kinerja pemerintah itu dinilai naik oleh rakyat, kadang-kadang pula dinilai turun. Itu hal yang biasa-biasa saja," kata Anas, di Mataram, Senin, ketika dimintai tanggapannya terhadap hasil survei Indo Barometer yang dirilis media massa nasional, pada Minggu (15/5).

     Anas berada di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) guna melantik DR. TGH. M. Zainul Majdi, MA (Gubernur NTB periode 2008-2013) sebagai Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrat NTB periode 2011-2016, yang digelar Minggu (15/5) malam.

     Ia mengaku belum mengetahui secara jelas hasil survei itu namun juga tidak mempermasalahkannya.

     Menurut dia, yang terpenting adalah bagaimana pemerintah terus berupaya dan mau bekerja keras, membangun bangsa dan negara.

     Anas pun tidak mempersoalkan penilaian masyarakat yang merujuk hasil survei Indo Barometer, yang menilai kinerja Partai Demokrat juga mengalami penurunan.

     "Sama dengan pemerintah, kalau kinerjanya dinilai turun, maka partai pun harus makin bekerja keras," ujarnya.

     Mantan Ketua Umum Himpinan Mahasiswa Islam (HMI) itu pun mengaku akan selalu mengikuti saran kelompok masyarakat yang melakukan survei atas kinerja Partai Demokrat.

     "Hasil survei kami selalu mengikutinya dan bagi Partai Demokrat adalah bagaimana terus bekerja keras, untuk melanjutkan konsolidasi. Kami yakin sekarang ini posisi partai demokrat masih menjadi partai yang paling dipercaya oleh masyarakat," ujarnya.

     Seperti diketahui, berdasarkan hasil survei indeks kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono yang dikeluarkan Indo Barometer, persentase kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan SBY-Boediono di bawah 50 persen.

     Ketidakpuasan kinerja SBY itu pada angka 48,9 persen, sedangkan untuk Boediono 36,1 persen.

     Tingkat kepuasan SBY-Boediono di bawah 50 persen ini dinilai sebegai lampu kuning. Apalagi rating SBY pada Agustus 2010 cenderung stagnan.

     Ketidakpuasan itu terutama pada bidang ekonomi (41,2 persen) dan hukum (46,7 persen).

     Ketidakpuasan pada masalah ekonomi disebabkan masih banyaknya pengangguran dan kurangnya lapangan kerja.

     Sementara itu, ketidakpuasan publik terhadap penegakan hukum terjadi karena adanya masalah hukum yang menjerat kader-kader Partai Demokrat.

     Hasil survei juga mengungkapkan bahwa 28,2 persen responden menyatakan kondisi saat ini lebih buruk jika dibandingkan dengan sebelum reformasi, sedangkan 27,2 persen mengatakan kondisi sekarang sama saja dengan sebelum reformasi. Hanya 22,8 persen yang menyebutkan kondisi saat ini lebih baik daripada sebelum reformasi.

     Survei tersebut dilakukan Indo Barometer terhadap 1.200 responden berusia 17 tahun ke atas di 33 provinsi pada 25 April-4 Mei 2011.

     Responden dipilih secara "random sampling" dengan "margin of error" sekitar 3,0 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (war)