Mataram (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan analisa tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sepeda listrik yang diproduksi oleh sejumlah pelaku industri kecil menengah (IKM) di Nusa Tenggara Barat.
Analisa tersebut difasilitasi oleh PT Surveyor Indonesia melalui rapat secara daring dengan perwakilan Kemenperin yang diikuti oleh jajaran Dinas Perindustrian NTB, dan perwakilan IKM sepeda listrik, di Mataram, Senin.
"TKDN sepeda listrik dihitung berdasarkan tiga aspek yaitu, manufaktur, perakitan, dan pengembangan. Kemudian akan dilaksanakan pelacakan dan survei berdasarkan komponen-komponen yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri," kata perwakilan PT Surveyor Indonesia, Ika Puspita.
Ia mengatakan perhitungan TKDN yang dikhususkan bagi kendaraan listrik roda dua sebagai proses sertifikasi TKDN sepeda listrik.
Apabila hasil dari perhitungan sertifikasi TKDN mencapai 40 persen maka pemerintah wajib menggunakan produk tersebut.
Oleh karena itu, kata Ika, untuk memaksimalkan nilai perhitungan TKDN, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti, komponen perakitan kendaraan yang digunakan berasal dari dalam negeri.
Selain itu, kesiapan dokumen pendukung meliputi dokumen penelitian dan pengembang, komersialisasi, desain awal, teknik rekayasa, prototipe, dan pengujian.
"Pemerintah akan mendampingi dan membantu IKM untuk pengisian sertifikasi TKDN, jadi dokumen pendukung semuanya harus sudah disiapkan," ujarnya.
Kepala Bidang Ilmate dan Aneka, Dinas Perindustrian NTB, Hj Ely Suryani menyebutkan ada tiga jenis sepeda listrik buatan IKM NTB, yakni Le-Bui, Matric B, dan NgebUTS.
Kemenperin, kata dia, sedang berupaya mendorong struktur manufaktur di sektor industri sepeda dalam negeri. Hal itu bertujuan untuk mendorong tumbuhnya produsen komponen agar lebih mengoptimalkan penggunaan produk lokal dalam mata rantai sepeda.
"Kami sudah koordinasi dengan berbagai pihak, terutama sektor industrinya untuk bisa mengembangkan sepeda dengan komponen-komponen yang diproduksi di dalam negeri," katanya.
Berita Terkait
Kemenperin dorong diversifikasi produk manufaktur
Sabtu, 18 Mei 2024 20:18
RI-China gelar pertemuan bilateral mendorong investasi industri
Kamis, 16 Mei 2024 18:14
Kemenperin siap memberikan insentif restrukturisasi mesin industri mamin
Sabtu, 11 Mei 2024 6:21
Standard Industri Hijau untuk pembangunan berkelanjutan
Rabu, 1 Mei 2024 19:35
Kemenperin dorong IKM alas kaki berinovasi
Selasa, 30 April 2024 18:13
Kemenperin fasilitasi industri alkes nasional agar masuk pasar Eropa
Minggu, 28 April 2024 17:34
Kemenperin menunjuk NTB tuan rumah ajang BBI nasional
Selasa, 9 April 2024 5:02
Isuzu dan Toyota menanggapi Menperin soal impor D-cab
Sabtu, 23 Maret 2024 7:28