Mataram mengusulkan Rp14 miliar untuk bangun pasar ikan higienis

id ikan,pasar ,mataram

Mataram mengusulkan Rp14 miliar untuk bangun pasar ikan higienis

Ikan hasil tangkapan nelayan di Tanjung Bias, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. ANTARA/Nirkomala

Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah mengusulkan anggaran sebesar Rp14 miliar ke pemerintah pusat untuk pembangunan pasar ikan di kampung nelayan Bintaro, Kecamatan Ampenan.

"Kebutuhan anggaran pembangunan pasar ikan higienis Rp14 miliar itu sudah kita usulkan akhir tahun 2021, tapi ternyata tidak dialokasikan tahun ini. Jadi, kami usulkan lagi agar dialokasikan tahun 2023," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Irwan Harimansyah di Mataram, NTB, Kamis.

Ia mengatakan, pasar ikan higienis akan dibangun di areal rumah susun sederhana sewa (rusunawa) nelayan di Bintaro, sehingga menjadi satu kesatuan sekaligus mendekatkan nelayan untuk menjual hasil tangkapannya.

Keberadaan pasar ikan higienis dinilai penting untuk merelokasi pasar ikan yang saat ini berada di jalur utama Jalan Saleh Sungkar atau jalur utama menuju objek wisata Senggigi, yang kondisinya kurang representatif termasuk aroma yang ditimbulkan setiap kali melintas di jalur tersebut.

Selain itu, sering kali mengganggu aktivitas lalu lintas karena mobil-mobil pengusaha yang membawa ikan parkir di badan jalan.

"Sementara, pembangunan pasar ikan higienis yang kita rencanakan berada di dalam, dekat dengan pantai sehingga tidak mengganggu aktivitas lalu lintas," katanya.

Terhadap relokasi aktivitas pasar ikan higienis tersebut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang dan rata-rata mereka menyatakan siap direlokasi.

"Prinsipnya, kita akan siapkan pasar ikan higienis yang lebih representatif dan akan menjadi kesatuan dengan areal rusunawa nelayan," katanya.

Terkait dengan itu, pemerintah kota berencana akan membebaskan lahan sekitar 1,6 hektere lagi sebagai areal perluasan 2,1 hektare lahan rusunawa untuk pembangunan fasilitas pendukung termasuk pasar ikan higienis.

Kemudian dilakukan penataan kawasan pesisir pantai agar kawasan Bintaro bisa menjadi sebuah destinasi wisata unggulan dengan berbagai kearifan lokal.

"Harapannya, rencana besar ini bisa terealisasi untuk mendukung peningkatan perekonomian dan kesejahteraan nelayan," katanya.