Terminal Mandalika Mataram dipadati pemudik Lebaran

id NTB,Mudik,Lebaran 1443 Hijriah,Terminal Mandalika

Terminal Mandalika Mataram dipadati pemudik Lebaran

Kepala Terminal Mandalika Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Marthen Tanone. (ANTARA/Nur Imansyah).

Mataram (ANTARA) - Angkutan Lebaran di Terminal Mandalika di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai dipadati penumpang yang akan mudik ke sejumlah daerah baik di dalam maupun di luar provinsi itu.

Kepala Terminal Mandalika, Marthen Tanone mengatakan kepadatan arus mudik melalui Terminal Mandalika sudah terjadi sejak Sabtu (23/4) atau H-7 sebelum Lebaran.

"Kalau untuk arus mudik sudah terjadi Sabtu kemarin baik yang menggunakan Bus AKDP maupun Bus AKAP. AKDP yang paling ramai. Satu hari itu bisa 25 bus yang berangkat," ujarnya ditemui di Terminal Mandalika, Kota Mataram, Senin.

Ia mengatakan jumlah armada yang melayani pemudik melalui Terminal Mandalika untuk Bus AKAP sebanyak 65 unit dengan rute Bali dan Pulau Jawa, seperti Malang, Surabaya, dan Jakarta. Kemudian, Bus AKDP sebanyak 602 unit dengan rute kabupaten dan kota di NTB.

"Tetapi khusus AKDP ini tidak semua melakukan kegiatan di terminal, banyak yang berangkat melalui pul, kalau AKAP masih melalui terminal," ucapnya.

Marthen memprediksi jumlah pemudik yang akan berangkat melalui terminal terbesar di NTB itu di Lebaran tahun ini mencapai 30 persen.

"Kita perkirakan puncaknya terjadi pada H-4 atau H-3 Lebaran. Karena disini anak sekolah atau pegawai mulai libur," kata Marthen.

Menurut dia, untuk antisipasi lonjakan pemudik, pihak PO Bus sudah menyiapkan bus cadangan.

"Itu kalau kendaraan regular sudah tidak ada, tapi kalau ada tetap seperti biasa. Biasanya PO Bus akan mengerahkan bus pariwisata-nya," ujarnya.

Khusus untuk pengecekan kelaikan kendaraan dalam rangka arus mudik, pihaknya sudah melakukan ram cek seluruh kendaraan yang dipakai sejak 4 April 2022. Bahkan kegiatan tersebut akan digelar hingga H+10 setelah Lebaran.

"Sebetulnya ram cek kendaraan ini rutinitas dilakukan sebelum jam keberangkatan. Memang ada beberapa kendaraan yang kurang layak, tetapi dari sisi administrasi bukan teknis, terutama terkait izinnya. Kalau yang berangkat tidak melalui terminal pengecekan langsung dilakukan di pul ram cek," ujarnya.

Sementara itu, untuk menjaga kenyamanan dan keamanan penumpang pihaknya juga menyiapkan sejumlah posko monitoring di dalam terminal Mandalika. Termasuk, posko kesehatan.

"Untuk posko monitoring angkutan Lebaran mulai kita aktifkan dari H-10 sampai H+10 sesudah Lebaran," katanya.

Koordinator PO Bus Titian Mas, Slamet Setia Budi mengatakan adanya peningkatan penumpang untuk Lebaran. Bahkan kenaikannya luar biasa. Hal ini tidak terlepas setelah pemerintah memberikan izin masyarakat untuk mudik.

"Kenaikannya luar biasa dan sangat signifikan untuk mudik tahun ini," ujarnya.

Menurutnya untuk harga atau tuslah tiket kenaikannya 25 persen. Namun berlakunya pada H-7 dan H+7 Lebaran.

"Kalau untuk rute Bima, Dompu, Sumbawa normal harga tiket-nya itu Rp140 ribu sampai Rp250 ribu sekarang paling tinggi dengan adanya tuslah jadi Rp300 ribu," terangnya.

Lebih lanjut ia mengatakan untuk pemesanan tiket sudah habis hingga H-2 Lebaran sudah penuh.

"Makanya kita terimakasih kepada pemerintah sudah mm memberikan izin mudik, karena semenjak 2 tahun tidak ada mudik akibat pandemi COVID-19," katanya.