Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat memperketat layanan tes usap COVID-19 terhadap pasien suspek yang masuk ruang instalasi gawat darurat (IGD) sebagai langkah antisipasi penyebaran COVID-19 di kota itu.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram Eka Nurhayati di Mataram, Selasa, mengatakan saat ini setiap pasien yang masuk IGD dan terindikasi suspek COVID-19 langsung di rontgen dan dites usap. "Hal itu kita lakukan, karena pada pekan lalu ada empat pasien yang terindikasi suspek COVID-19, dan satu orang terkonfirmasi positif COVID-19," katanya.
Pasien COVID-19 tersebut, sambungnya, saat ini masih menjalani rawat inap di ruang isolasi perawatan COVID-19, karena memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Namun demikian, hingga hari ini belum ada lagi tambahan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19. Harapannya, tambahan kasus COVID-19 yang terjadi di daerah lain tidak terjadi di Kota Mataram. "Semoga tidak ada lagi pasien baru COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar kembali disiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19 sebagai upaya pencegahan dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Data Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat per tanggal 8 Agustus 2022 pukul 17.00 Wita mencatat pasien asal Kota Mataram yang masih isolasi tercatat sebanyak 9 orang, jumlah itu menurun dari sebelumnya sebanyak 10 orang, karena ada satu pasien sudah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Sebanyak 52,2 juta penduduk Indonesia sudah vaksinasi dosis penguat
Baca juga: Pemkot Mataram siap mendukung layanan booster di ruang publik
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram Usman Hadi sebelumnya mengatakan pasien kasus positif COVID-19 yang saat ini sedang melakukan isolasi rata-rata dari pelaku perjalanan luar daerah. "Mereka itu rata-rata bergejala ringan dan isolasi mandiri. Tapi, ada juga yang dirawat karena komorbid di RS Harapan Keluarga dan RSU Provinsi NTB," katanya.
Menurut Usman, sejak terjadinya peningkatan kasus COVID-19 varian baru di beberapa daerah, kasus di Mataram juga tetap ada, tapi penularannya sangat landai. "Kasus baru ada, tapi penularannya lambat dan rata-rata bergejala ringan, sehingga bisa isolasi mandiri," katanya.
Berita Terkait
Polisi periksa pelaku UMKM terkait korupsi masker COVID-19 di Sumbawa
Rabu, 9 Oktober 2024 17:19
KPK tetapkan tiga tersangka korupsi APD masa pandemi COVID-19
Kamis, 3 Oktober 2024 19:34
Jumlah pesawat mulai pulih usai sempat turun
Kamis, 3 Oktober 2024 7:16
Polres Mataram dan BPKP NTB periksa secara maraton penyedia masker COVID-19
Selasa, 24 September 2024 17:32
Polisi pastikan penyidikan korupsi masker COVID-19 di NTB berjalan
Rabu, 11 September 2024 15:52
Polandia mencatat rekor tertinggi kasus covid-19
Rabu, 28 Agustus 2024 5:20
Polisi dampingi BPKP audit kerugian korupsi masker COVID-19 di Mataram
Rabu, 17 Juli 2024 16:25
BPKP terbitkan surat tugas audit kerugian kasus masker COVID-19 di NTB
Jumat, 5 Juli 2024 18:05