Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam Talkshow Cerdik Spesial HORI 2022, di Jakarta, Senin, menyebut anggaran pendidikan akan mencapai Rp612 triliun pada tahun depan 2023. Adapun nilai ini merupakan 20 persen dari anggaran belanja yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar Rp3.061 triliun pada tahun depan.
"20 persen itu bukan angka yang kecil, itu angka yang besar, Rp612 triliun itu diberikan kepada kementerian dan pemda (pemerintah daerah). Selain itu, ada juga yang kita buat menjadi dana abadi,” kata Suahasil.
Dimana, langkah ini sejalan dengan UUD 1945 pasal 31 ayat 4 yang berbunyi “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional,”.
Dia melanjutkan, pemerintah akan mengalokasikan anggaran ini melalui berbagai macam pos, yang meliputi Kemendikbud, Kementerian Agama (Kemenag) dan transfer ke pemerintah daerah. “Ada 545 pemda, terdiri atas provinsi, kabupaten dan kota, juga mendapatkan. Untuk menjalankan berbagai macam program, membayar gaji, memastikan kurikulum bagus terus dari waktu ke waktu,” kata Suahasil.
Selain itu, juga dialokasikan untuk dana abadi pendidikan yang di kelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dimana hanya dana hasil pengelolaannya yang nantinya boleh digunakan. “Dana abadi seperti deposito, tapi, tidak boleh di pakai simpanannya, bunganya yang boleh di pakai,” kata Suahazil.
Baca juga: Program beasiswa jangan hanya berikan dana pendidikan
Baca juga: YPIM Foundation targetkan Kapal Sekolah beroperasi 2023
Hingga saat ini, tercatat, dana abadi pendidikan yang dikelola oleh LPDP mencapai sekitar Rp120 triliun, dan sudah terdapat 30 ribu mahasiswa yang telah memanfaatkannya melalui program beasiswa.
“Sesuai amanat UUD 1945, 20 persen anggaran belanja harus dialokasikan untuk pendidikan. Bukan kita hanya habiskan di setiap tahun, supaya dana pendidikan bisa dipakai oleh generasi yang akan datang,” kata Suahazil. Dengan itu, dia berharap upaya ini dapat menjadi cara yang baik untuk mewariskan pendidikan untuk generasi masa depan Indonesia.
Berita Terkait
DJPb ungkap peran besar APBN bagi penurunan tengkes di NTB
Kamis, 26 September 2024 19:44
Pagu pendanaan IKN pada APBN 2025 capai Rp15 triliun
Kamis, 26 September 2024 6:50
Tarif PPN 12 persen diusulkan dibahas di pemerintahan baru
Kamis, 19 September 2024 18:25
Dok!! DPR RI sahkan UU APBN 2025 dalam rapat paripurna
Kamis, 19 September 2024 13:07
Tangis Menkeu Sri Mulyani pecah saat berpamitan dengan Banggar DPR
Selasa, 17 September 2024 17:36
Anggota DPR kritisi realisasi anggaran pendidikan
Selasa, 27 Agustus 2024 8:34
Defisit rendah APBN 2023 jadi payung ekonomi 2024
Rabu, 21 Agustus 2024 6:42
Berikut pidato lengkap Presiden Jokowi terkait RUU APBN 2025
Jumat, 16 Agustus 2024 18:04