Perwakilan Yayasan Panji Ibrahim Muhammad (YPIM) Foundation Meralda Adam menargetkan program School Boat (kapal sekolah) Indonesia yang dirancang untuk dapat memfasilitasi anak pesisir agar tidak putus sekolah ditargetkan beroperasi pada Mei 2023.
Meralda Adam yang menjadi inisiator program saat ditemui di Badung, Bali, Jumat mengatakan pihaknya tengah berupaya menggalang dana dengan menggandeng sejumlah seniman dan musisi asal Bali dan Flores berkolaborasi mencapai target program School Boat (Kapal Sekolah) Indonesia. "Target kami adalah untuk menggalang dana lewat digital seperti donor box dan juga target kita adalah supaya bisa mengakses CSR (Corporate social responsibility)," kata Meralda.
Dia mengatakan biasanya CSR yang diterapkan oleh perusahaan tidak memenuhi unsur berkelanjutan, melainkan terputus antara program terdahulu dengan program yang datang kemudian. Dia menyatakan program School Boat (Kapal Sekolah) Indonesia merupakan proyek besar pertama yang dilakukan oleh Yayasan Panji Ibrahim Muhammad untuk wilayah Indonesia Timur.
Program School Boat Indonesia sendiri merupakan program berbasis masyarakat yang berprinsip pada kolaborasi dengan masyarakat agar mampu menciptakan dampak yang luas. Kali ini lokus pelayanan yayasan yang bergerak pada isu pendidikan tersebut adalah anak-anak di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat.
Meralda berharap pemerintah terkait melihat pendidikan adalah kunci untuk membuka kemiskinan yang terjadi pada masyarakat pesisir selain karena akses ekonomi dan kebijakan pemerintah yang belum secara merata berpihak pada masyarakat nelayan.
Untuk itu, salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal ini dimulai dari penyediaan fasilitas penunjang belajar bagi anak-anak. "Berikanlah pendidikan ini inklusif bagi anak-anak pesisir terutama karena potensi anak-anak di wilayah pesisir juga tidak kalah seperti anak-anak yang ada di pulau Jawa dan pulau besar lainnya di Indonesia," kata Meralda.
Untuk itu, salah satu upaya untuk memutus mata rantai kemiskinan di wilayah pesisir adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dalam hal ini dimulai dari penyediaan fasilitas penunjang belajar bagi anak-anak. "Berikanlah pendidikan ini inklusif bagi anak-anak pesisir terutama karena potensi anak-anak di wilayah pesisir juga tidak kalah seperti anak-anak yang ada di pulau Jawa dan pulau besar lainnya di Indonesia," kata Meralda.
Meralda Adam menyatakan pemilihan Rinca sebagai tempat pertama di Indonesia bagian Timur karena wilayah tersebut dinilai spesial, terutama karena daerah Rinca merupakan wilayah konservasi yang mana masyarakat yang ada di dalamnya juga harus ikut dijaga.
Baca juga: KSOP Lembar melatih ratusan nelayan tentang keselamatan pelayaran
Baca juga: Gapasdap Lembar Lombok meminta Kemenhub format ulang jadwal pelayaran
Baca juga: KSOP Lembar melatih ratusan nelayan tentang keselamatan pelayaran
Baca juga: Gapasdap Lembar Lombok meminta Kemenhub format ulang jadwal pelayaran
Hal ini penting agar predikat wilayah super premium yang disematkan kepada Manggarai Barat seimbang dengan upaya pembangunan sumber daya manusia yang berkompeten dan berdaya saing, tidak hanya pada level wacana melainkan pada tataran praktis, kebijakan yang memprioritaskan juga pendidikan. "Kami mengharapkan dukungan dari Pemda Manggarai Barat," kata dia.