Dinkes Mataram melakukan pengasapan terfokus cegah kasus DBD bertambah

id fogging,dbd,mataram

Dinkes Mataram melakukan pengasapan terfokus cegah kasus DBD bertambah

Ilustrasi: kegiatan pengsapan atau "fogging" di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Mataram (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat melakukan pengasapan terfokus untuk mencegah tambahan kasus demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr H Usman Hadi di Mataram, Selasa, mengatakan, pengasapan terfokus yang dimaksudkan adalah pengasapan pada lokasi sekitar temuan kasus DBD.

"Selain itu, kita melakukan pengasapan sesuai permintaan dari kelurahan yang mungkin ingin antisipasi melakukan pencegahan. Seperti pagi ini, kami lakukan di Kelurahan Mataram Barat," katanya.

Dikatakan, untuk pengasapan terfokus relatif turun seiring dengan terjadinya tren penurunan terhadap kasus DBD.

Berdasarkan laporan dari 11 puskesmas se-Kota Mataram, menyebutkan selama November 2022 kasus DBD mengalami penurunan dengan jumlah fluktuatif, namun masih di satu digit.

"Laporan setiap minggu, temuan kasus DBD hanya tiga sampai enam kasus saja. Minggu pertama Desember ada 6 kasus, sedangkan minggu kedua temuan 3 kasus," katanya.

Menurutnya, penurunan temuan kasus DBD di Kota Mataram salah satunya dipicu karena faktor kebersihan lingkungan.

Pasalnya, saat ini masyarakat sudah mulai dasar dengan kebersihan lingkungan dan tidak membiarkan adanya genangan-genangan air pada wadah tertentu yang bisa menimbulkan jentik nyamuk.

"Secara umum, kondisi kebersihan di Kota Mataram sekarang juga sudah mulai meningkat. Selama kita bisa menjaga kebersihan, Insya Allah bisa terhindar dari DBD, kudis dan penyakit-penyakit lainnya," katanya.

Kendati demikian, dia tetap mengimbau masyarakat terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan gerakan 3M plus (menguras bak air, menutup dan mengubur barang bekas), plus melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Gerakan satu rumah satu jumantik (juru pemantau jentik) tetap harus disiagakan, di setiap rumah," katanya.

Selain itu, Dinkes juga telah membagikan bubuk abate kepada masyarakat secara gratis melalui kader kesehatan. Bubuk abate yang dimasukkan ke penampungan air atau genangan air bisa mencegah munculnya jentik nyamuk.