Praya, NTB (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat melakukan fogging atau pengasapan rumah warga yang berada di kawasan Mandalika, Desa Kuta, Kecamatan Pujut untuk mengantisipasi adanya kasus deman berdarah (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Tengah, Putrawangsa di Praya, Senin mengatakan, sesuai dengan proses penanganan pra dan pasca Wolrd Superbike (WSBK) memang dari dinas sudah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari penghitungan Angka Bebas Jentik (ABJ).
"Hari ini kita melakukan fooging di Kuta di tiga titik. Mulai dari wilayah Meredeng, Kuta sampai depan sirkuit dan dengan fooging ini diharapkan angka malaria dan DBD bisa ditekan,” katanya.
Ia mengatakan, wilayah- wilayah yang selama ini sering menjadi kantong penyebaran DBD dari laporan yang diterima memang ada di wilayah Labulia, Kecamatan Jonggat, kemudian Kecamatan Pujut hingga di Kecamatan Praya.
“Jadi berdasarkan data dinas kesehatan jumlah kasus demam berdarah di Lombok Tengah periode Januari hingga November mencapai 57 kasus dan didominasi oleh orang dewasa. Kalau dilihat dari trend tahun sebelumnya, ada 83 kasus pada tahun 2021 dan pada tahun 2020 ini ada 93 kasus,” katanya.
Sehingga dengan adanya fogging ini diharapkan agar 2022 ini hingga Desember mendatang jumlah kasus DBD tidak melebihi tahun- tahun sebelumnya. Meski pihak dinas juga sedang gencar melakukan fogging, namun pihaknya sangat berharap agar masyarakat juga selalu memperhatikan kesehatan dan kebersihan lingkungan agar tidak menjadi tempat sarang nyamuk.
“Kalau rata- rata penderita DBD memang kebanyakan laki- laki dan lebih banyak orang dewasa. Karena kalau anak- anak memang kita temukan sedikit," katanya.
Pihaknya juga tetap menghimbau masyarakat harus tetap waspada terlebih dengan melihat kondisi cuaca saat ini yang memang rentan juga terjadi penyebaran DBD ini. Selain itu, masyarakat juga harus tetap menjaga kebersihan lingkungan termasuk sampah.
"Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga, sehingga tidak ada sarang nyamuk," demikian Putrawangsa.