Bakorluh NTB gagas gerakan tanam "jajar legowo"

id bakorluh, gerakan jajar, surplus beras

Bakorluh NTB gagas gerakan tanam "jajar legowo"

Teknologi tanam "jajar legowo" (ist)

Untuk mencapai target tersebut bukan pekerjaan ringan, karena itu kami mencoba mengkonkretkan gerakan kita untuk mendukung surplus beras nasional itu. Kita tidak bisa berdiri sendiri meskipun produksi beras di NTB dalam kondisi cukup aman, bahkan sur
 Mataram, 5/6 (Antara) - Badan Koordinasi Penyuluh Nusa Tenggara Barat menggagas gerakan tanam "jajar legowo" untuk mendukung program pencapaian produksi 76 juta ton atau surplus 10 juta ton beras secara nasional.

Kepala Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) NTB Mashur di Mataram, Rabu, mengatakan jajar legowo adalah teknologi pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas tanaman padi menjadi lebih tinggi dari teknologi yang diterapkan selama ini.

"Untuk mencapai target tersebut bukan pekerjaan ringan, karena itu kami mencoba mengkonkretkan gerakan kita untuk mendukung surplus beras nasional itu. Kita tidak bisa berdiri sendiri meskipun produksi beras di NTB dalam kondisi cukup aman, bahkan surplus," katanya.

Ia mengatakan, pada prinsipnya tanam jajar legowo adalah salah satu upaya meningkatkan populasi tanam agar produktivitas tinggi.

Dengan teknologi tanam jajar legowo ini, menurut Mashur, akan bisa menambah produktivitas padi. Untuk menerapkan teknologi itu harus dikawal oleh penyuluh, karena itu dinamakan gerakan tanam jajar legowo yang dimotori para penyuluh.

Menurut dia, gerakan tanam jajar legowo hingga kini masih sedikit yang melaksanakannya. Evaluasi secara nasioanal menyebutkan penerapan teknologi itu baru sekitar tujuh persen.

"Kalau ini bisa dilaksanakan secara bertahap, kita yakin akan ada peningkatan produktivitas. Kalau penerapan teknologi ini tidak kita kawal, petani akan menanam secara biasa, sehingga produksi tidak bisa kita kontrol," ujarnya.

Dia mengakui para petani akan mengalami kesulitan menerapkan teknologi karena mereka menganggap baru, padahal sebenarnya hal ini bukan teknologi baru.

Teknologi tanam jajar legowo, menurut Mashur, adalah cara menanam padi yang diberikan jarak tertentu untuk memudahkan petani melakukan penyiangan (pembersihan).

"Kalau ini bisa diterapkan mungkin akan berpengaruh signifikan terhadap upaya peningkatan produksi padi," katanya.

Terkait dengan gerakan tanam jajar legowo tersebut, katanya, ada komponen benih unggul. Ini juga akan berpengaruh besar terhadap peningkatan produksi padi.

Mashur mengatakan, tentunya harus simultan dengan penggunaan pupuk berimbang. Selama ini petani merasa belum menggunakan pupuk, kalau tidak memakai banyak pupuk urea.

"Karena itu kita akan menerapkan penggunaan pupuk secara berimbang, dengan komposisi 5:3:1, artinya lima bagian pupuk organik, tiga bagian pupuk NPK dan satu bagian urea. Kita juga akan memperbanyak percontohan," katanya. (*)