Bakorluh NTB berikan pelatihan it untuk penyuluh

id it bakorluh penyuluh

Bakorluh NTB berikan pelatihan it untuk penyuluh

Pelatihan IT (ist)

Melalui pelatihan tersebut kita berharap para penyuluh akan mengenal dan mampu memanfaatkan IT untuk mendukung pelaksanaan tugas pendampingan kepada para petani. Materi penyuluhan tersedia cukup banyak dan bisa diakses melalui internet"
Mataram, (Antara Mataram) - Badan Koordinasi Penyuluh Nusa Tenggara Barat akan memberikan pelatihan teknologi informasi penyuluh untuk memudahkan mereka mendapatkan materi penyuluhan guna tugas mendampingi kalangan petani.

Kepala Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) NTB Mashur di Mataram, Kamis, mengatakan pelatihan yang akan digelar 10-12 Juni bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika itu diikuti oleh 116 orang penyuluh dari 10 kabupaten/kota yang ada di daerah ini.

"Melalui pelatihan tersebut kita berharap para penyuluh akan mengenal dan mampu memanfaatkan IT untuk mendukung pelaksanaan tugas pendampingan kepada para petani. Materi penyuluhan tersedia cukup banyak dan bisa diakses melalui internet," katanya.

Ia mengatakan, para penyuluh yang telah mendapat pelatihan ini nantinya diharapkan bisa memanfaatkan "kampung media" yang berbasis di desa dan kecamatan. Mereka bisa mengakses materi penyuluhan melalui internet.

Pada pelatihan tersebut, menurut Mashur, para penyuluh akan mendapat pencerahan mengenai IT dari Kementerian Komunikasi dan Informasi. Dengan adanya pelatihan tersebut para penyuluh mampu mengakses materi penyuluhan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pendampingan kepada petani.

Ia mengatakan, hingga kini jumlah di NTB sebanyak 1.200 orang, 750 orang diantaranya penyuluh pertanian yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS), belum termasuk penyuluh tenaga harian lepas (THL). Selebihnya penyuluh perikanan, perkebunan dan peternakan.

Menurut dia, setiap desa memiliki satu orang tenaga penyuluh pertanian, namun setelah pemekaran jumlahnya bertambah menjadi lebih dari 1.000 desa. Kekurangan tenaga penyuluh bisa ditangani oleh penyuluh THL.

"Beberapa kabupaten memang masih kekurangan tenaga penyuluh, seperti Kabupaten Lombok Utara. Di daerah itu satu penyuluh menangani dua desa, sementara untuk mengangkat tenaga penyuluh relatif sulit sehubungan dengan kebijakan `zero growth`, katanya.

Namun, katanya, yang lebih penting sebenarnya meningkatkan kompetensi para penyuluh. Karena itu para penyuluh perlu diberikan pelatihan agar mereka bisa mengikuti perkembangan teknologi khususnya di bidang pertanian," katanya.

Mashur mengatakan, untuk bisa melakukan pendampingan kepada petani dalam gerakan tanam "jajar legowo", misalnya para petani harus lebih dahulu diberikan pelatihan.

Dia mengakui hingga kini di NTB pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas penyuluh relatif kurang sehubungan dengan terbatasnya anggaran membiayai pelatihan tersebut.

"Sekarang pelatihan penyuluh relatif kurang dibandingkan dengan ketika digalakkan program bimbingan masyarakat (bimas). Kendati demikian banyak media yang bisa dimanfaatkan oleh para penyuluh untuk meningkatkan kemampuannya," katanya.(*)