BAKORLUH NTB PERKUAT PEMAHAMAN PENYULUH TENTANG PIJAR

id

          Mataram, 11/4 (ANTARA) - Badan Koordinasi Penyuluh Nusa Tenggara Barat terus memperkuat pemahaman para penyuluh tentang program unggulan Pijar, sehingga bisa memberikan informasi secara menyeluruh dan akurat kepada petani.

         "Melalui pelatihan ini kami berharap penyuluh nantinya mampu menyampaikan informasi yang benar dan akurat tentang program Pijar kepada petani sesuai dengan yang diharapkan pemerintah," kata Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Nusa Tenggara Barat (NTB) Eni Suryani di sela-sela acara pelatihan bagi penyuluh pertanian dukung program ungulan Pijar  di Mataram, Senin.  
     Pijar merupakan program unggulan Pemerintah Provinsi NTB terkait dengan program Bumi Sejuta Sapi (BSS), peningkatan produksi jagung dan rumput laut.

         Ia mengatakan, materi tentang program unggulan Pijar tersebut diberikan oleh dua orang kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Provinsi NTB, yang membidangi masalah pertanian dan peternakan.

         Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, H. Abdul Ma'ad memberikan pemaparan tentang bagaimana upaya pemerintah meningkatkan produksi jagung dan upaya memfasilitasi petani dengan pengusaha yang bisa menyerap jagung yang diproduksi petani.

         Demikian juga dengan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan H. Syamsul Hidayat Dilaga, memberikan gambaran tentang latarbelakang kenapa NTB memilih program unggulan BSS.

         "Kedua kepala dinas itu bersedia untuk memberikan pemahaman kepada para penyuluh dari sepuluh kabupaten/kota di NTB yang diundang sebagai peserta pelatihan dalam rangka mendukung terwujudnya program Pijar pada 2013 mendatang," ujarnya.

         Eni mengatakan, sumber daya penyuluh pertanian perlu terus ditingkatkan karena penyuluh merupakan garda terdepan di sektor pertanian yang menunjang terwujudnya pembangunan pertanian yang bermuara pada meningkatnya kesejahteraan para petani.

         Pelatihan peningkatan pemahaman tentang Pijar, kata dia, akan terus dilaksanakan tidak hanya mengandalkan anggaran dari APBD, tetapi juga dengan melibatkan lembaga lain seperti kalangan pengusaha di bidang pertanian dan perbankan sebagai donatur.

         "Kami juga berupaya mencari dukungan dari perbankan dan perusahaan yang ada di NTB ini, untuk bersedia menjadi fasilitator dalam rangka meningkatkan pengetahuan para penyuluh," ujarnya. (*)