BAKORLUH-BI MATARAM KERJA SAMA BERDAYAKAN PENYULUH

id

         Lombok Barat, 9/11 (ANTARA) - Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Nusa Tenggara Barat (NTB) bekerja sama dengan Kantor Bank Indonesia (BI) Mataram memberdayakan para penyuluh untuk melaksanakan program Bumi Sejuta Sapi (BSS).

         "Kami sudah sepakat untuk bekerja sama mendukung program pemerintah dalam mewujudkan NTB sebagai daerah bumi sejuta sapi," kata Sekretaris Bakorluh Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Masyhur di sela-sela kegiatan pelatihan petugas penyuluh lapangan (PPL) peternakan se-NTB di Lombok Barat, Senin.

         Ia mengatakan tujuan pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kemampuan para penyuluh dalam memfasilitasi, menentukan dan mendampingi petani peternak melalui wadah kelompok tani dalam menerapkan berbagai teknologi anjuran karena penyuluh merupakan garda terdepan dalam melaksanakan pembangunan pertanian di perdesaaan.

         Dalam pelatihan yang digelar selama tiga hari tersebut, para penyuluh akan mendapatan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka yang akan mendukung upaya mewujudkan program BSS seperti penerapan teknologi kalender perkawinan, manajemen pakan sapi dan kredit program yang dapat mendukung BSS.

         Selain itu, mereka juga diberikan kesempatan untuk meninjau laboratorium percontohan BSS milik kelompok peternak Tani Jaya Gembala di Dusun Pengembuk, Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah, Lombok Tengah, untuk melihat langsung penerapan teknologi manajamen BSS dan berdialog langsung dengan para peternak.

         "Para tutor yang akan memberikan pelatihan berasal dari pakar di bidangnya seperti dari staf pengajar Fakultas Peternakan Universitas Mataram, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB, dinas/instansi terkait dan dari kalangan perbankan," ujarnya.

         Sementara itu, Kepala Kantor BI Mataram H. Tri Dharma mengatakan pemberdayaan PPL khususnya penyuluh peternak dinilai penting karena mereka sebagai garda terdepan dalam mewujudkan pengembangan berbagai komoditas unggulan NTB terutama di sektor peternakan sapi.

         Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa teknologi peternakan seperti kalender perkawinan, manajemen pemberian pakan dan teknologi pemeliharaan sapi belum diaplikasikan secara luas di kalangan para peternak.

         "Itu disebabkan para penyuluh sebagai pendamping peternak juga belum sepenuhnya menguasai teknologi tersebut karena latar belakang pendidikan formal yang beragam," ujarnya.

         Selain bekerja sama dengan Bakorluh NTB, kata Dharma, pihaknya juga sudah terlebih dulu bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bima dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) NTB tentang pengembangan komoditas unggulan yang meliputi komoditas jagung, rumput laut dan peternakan sapi melalui optimalisasi fungsi intermediasi dan penyediaan informasi produk perbankan dan koordinasi bidang administrasi pertanahan di Kabupaten Bima.

         Sebagai implementasi dari naskah kerja sama yang ditandatangani  pada 14 Oktober 2009, pihaknya bekerja sama dengan Badan Pengelola KAPET Bima, Dinas Peternakan Bima, dan Fakultas Peternakan Universitas Mataram, memberikan bantuan teknis berupa pelatihan kepada 50 peternak sapi dan enam PPL.

         "Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas sapi di Kabupaten Bima, yang selaras dengan upaya Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan BSS," ujarnya.(*)