Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat menyebutkan investor mulai membangun satu hotel berbintang dengan bentuk fisik 12 lantai dengan nilai investasi sekitar Rp450 miliar.
Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Mataram, Selasa, mengatakan pembangunan hotel tersebut merupakan salah satu pengembangan fasilitas di kota itu.
"Pembangunan hotel itu menjadi tanda positif geliat investasi di Mataram," katanya kepada sejumlah wartawan.
Hal tersebut disampaikan usai melakukan peletakan batu pertama Prime Plaza Hotel dan Resort yang berada di terusan Jalan Bung Hatta Monjok.
Baca juga: Investasi di Kota Mataram lampaui target 103,5 persen
Wali Kota mengatakan pembangunan hotel tersebut akan memberikan dampak positif bagi perkembangan dan fasilitas di Kota Mataram.
Pasalnya, untuk memenuhi kebutuhan dan fasilitas umum pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, melainkan keterlibatan swasta penting untuk mendukung sarana dan prasarana kota.
Apalagi Kota Mataram cukup ramah investasi, sehingga memberikan kemudahan dari perizinan sesuai dengan peraturan yang berlaku serta pertimbangan aspek sosial dan lainnya.
"Harapannya, dengan adanya pembangunan hotel ini, tumbuh lagi investasi-investasi lain di kota ini," katanya.
Baca juga: Pembangunan dua hotel mendongkrak nilai investasi di Mataram
Menurutnya, kehadiran hotel bintang empat yang ditargetkan rampung tahun 2025, menambah jumlah kamar hotel di Mataram yang saat ini sekitar 3.900 kamar untuk mendukung kegiatan pariwisata di daerah ini.
Hotel bintang empat yang dibangun saat ini direncanakan berlantai 12 dengan 120 kamar, serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana konvensional dengan aktivitas masyarakat yang tinggi.
"Fasilitas itu memang dibutuhkan untuk berbagai pertemuan dan kegiatan lainnya," katanya.
Di sisi lain, Wali Kota mengingatkan kepada investor agar dalam penyerapan tenaga kerja dapat memprioritaskan dari warga Kota Mataram.
"Keberadaan hotel ini bisa menyerap pekerja dari Kota Mataram untuk mengurangi angka pengangguran terdidik di kota ini," katanya.
Baca juga: Investasi penanganan kawasan kumuh Mataram mencapai Rp75 miliar