Lombok Tengah (ANTARA) - Dua orang tim sukses bakal Calon Kepala Daerah Lombok tengah yakni Mahfud Samudra, warga Lingkungan Batuson Kelurahan/ Kecamatan Praya dan Saipul Hadi, warga Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya menjadi korban pembegalan di Jalan Raya Pemantek Prako, Desa Loang Maka, Kecamatan Janapria kabupaten setempat.
Aksi pembegalan ini terjadi Sabtu malam (18/5) sekitar pukul 19.00 WITA saat keduanya keliling memasang spanduk salah satu pasangan bakal calon Bupati dan wakil Bupati Lombok Tengah di Pilkada 2024.
Akibat kejadian tersebut, salah satu korban yakni Mahfud Samudra mengalami luka parah di bagian kepala akibat ditebas parang oleh pelaku dan HP korban berhasil dibawa kabur pelaku.
Salah seorang korban yakni Saipul Hadi menceritakan bahwa aksi pencurian dengan kekerasan (Curas) yang menimpanya ini berawal dari dirinya bersama Mahfud Samudra melintas di jalan raya Pemantek Prako Desa Loang Maka menggunakan sepeda motor untuk memasang baliho atau spanduk salah satu kandidat yang akan maju di Pilkada Lombok Tengah.
“Tiba- tiba kami dihadang oleh para pelaku yang berjumlah 4 orang menggunakan dua unit sepeda motor dan dua orang langsung menghampiri kami dengan mengacungkan senjata tajam dan langsung membacok kepala fud (Mahfud Samudra,red),” ungkap Saipul Hadi saat ditemui di Polres Lombok Tengah di Praya, Minggu.
Setelah melukai korban, para pelaku kemudian merampas HP milik korban di tas pinggang dan merebut kendaraan yang digunakan korban. Setelah itu para pelaku mencoba melarikan diri tetapi baru beberapa meter ada mobil yang kebetulan melintas, sehingga para pelaku meninggalkan kendaraan korban dan hanya membawa HP milik korban.
“Karena ada mobil datang, sehingga pelaku melepas sepeda motor kami yang dibawa kabur ini dan para pelaku melarikan diri kea rah Desa Beleka," katanya.
Tapi Mahfud Samudra saja yang diambil pelaku, karena saya pas ditanya mana HP terus saya keluarin tapi karena dilihat HP saya tolalit (HP Biasa,red), sehingga tidak jadi diambil.
Saat kejadian bahwa ia di bonceng oleh Mahfud Samudra dan setelah kejadian karena Mahfud Samudra mengalami luka parah di bagian kepala, akhirnya ia yang membawa korban langsung menuju Puskesmas Praya Tengah.
“Tapi karena lukanya sangat parah, diarahkan ke RSUD Praya,” katanya.
Sementara itu, Mahfud Samudra saat ditemui di RSUD Praya mengaku bahwa kejadiannya begitu cepat. Saat itu mereka hanya akan memasang tinggal satu baliho saja. Namun tiba- tiba dicegat dan tanpa basa basi para pelaku melepaskan parangnya ke kepala korban.
“Pelaku ini nanya mana HP mu tapi langsung menebas. Tapi seingat saya pelaku ini jumlahnya enam orang bukan empat orang,”tegasnya.
Ia mengaku tidak sempat melakukan perlawanan karena dalam kondisi sudah berlumuran darah dan para pelaku juga langsung kabur usai mengambil HP dan kendaraan korban. Beruntung saat itu, kendaraan korban dilepas.
“Kendaraan saya ini tidak bisa kebut, jadi jarak beberapa meter setelah mereka bawa kabur ini datang mobil akhirnya kendaraan saya dilepas,” katanya.
Sementara itu, keluarga korban yakni Ikhsan Ramdani menegaskan bahwa dengan adanya kasus ini maka diharapkan agar kepolisian bisa lebih sigap dan menangkap para pelaku. Pasalnya selama ini pihaknya menilai bahwa Lombok Tengah sudah darurat begal karena kasus pembegalan sudah sering terjadi di berbagai wilayah.
“Kita minta agar kepolisian mengusut kasus ini dan bisa segera menangkap para pelaku agar tidak meresahkan. Ini bukan kali pertama dan kejadian pembegalan ini sering terjadi diberbagai lokasi," katanya.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk il Maqnun ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut, hanya saja masih belum bisa memberikan keterangan yang detail karena petugas saat ini masih melakukan lidik.
“Saat ini sedang kami lidik pelakunya,” katanya.