Bakorluh NTB Minta Bupati Distribusikan Penyuluh Secara Merata

id Bakorluh NTB

Bakorluh NTB Minta Bupati Distribusikan Penyuluh Secara Merata

Sekretaris Bakorluh NTB Hj Husnanidiaty Nurdin (tengah), sedang memberikan pengarahan pada kelompok tani pembudidaya lebah madu di Kabupaten Sumbawa. (1)

"Kami meminta bupati agar mendistribusikan penyuluh secara merata. Satu penyuluh diharapkan bisa memberikan pendampingan di satu desa,"
Mataram, (Antara NTB) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat meminta kepada bupati dan wali kota untuk mendistribusikan penyuluh pertanian lapangan secara merata demi terwujudnya program swasembada pangan.

Menurut Sekretaris Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Husnanidiaty Nurdin, di Mataram, Senin, sebagian besar penyuluh terpusat di ibu kota daerah, dan kebanyakan adalah perempuan serta titipan pejabat.

"Kami meminta bupati agar mendistribusikan penyuluh secara merata. Satu penyuluh diharapkan bisa memberikan pendampingan di satu desa," katanya.

Ia menyebutkan jumlah penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di NTB sebanyak 985 orang.

Ada juga PPL berstatus tenaga harian lepas sebanyak 585 orang yang digaji dari dana APBN yang bersumber dari Kementerian Pertanian.

Menurut Husnanidiaty, jumlah tenaga PPL yang dibiayai negara masih terbilang kurang untuk memberikan pendampingan terhadap para petani dalam melaksanakan berbagai program yang berkaitan dengan peningkatan produksi pangan.

Oleh sebab itu, pihaknya juga merekrut PPL swadaya yang berasal dari para petani yang didasarkan pada keaktifan dan kemampuan dalam berusaha tani.

"Kami menggerakkan petani yang sudah tergolong maju untuk memberikan penyuluhan kepada rekan-rekan mereka," ujar Sekretaris Bakorluh NTB yang biasa disapa Eni.

NTB, kata dia, menargetkan mampu memproduksi padi pada 2015 sebanyak 2,3 juta ton dari luas lahan tanamn mencapai 434.359 hektare.

Sementara produksi jagung ditargetkan sebanyak 777.327 ton dan kedelai sebanyak 123.126 ton pada 2015 dari luas lahan tanam mencapai 90.557 hektare, yang tersebar di sembilan kabupaten/kota, kecuali Kabupaten Lombok Utara.

Upaya untuk mewujudkan target peroduksi padi tanaman pangan tersebut dilakukan melalui berbagai program, seperti gerakan penerapan pengelolaan tanaman terpadu (GP-PTT).

Selain itu, gerakan pemberantasan dan pengendalian hama terpadu, pengembangan budi daya tanaman padi menggunakan metode "System of Rice Intensification" (SRI), serta optimalisasi lahan dan penanaman padi sistem jajar legowo.

"Dalam pelaksanaan semua program itu, penyuluh sebagai garda terdepan dalam memberikan pendampingan kepada petani. Untuk itu, perlu ada penyebaran tenaga PPL secara merata," kata Eni. (*)