Bakorluh NTB tingkatkan kapasitas 200 kelompok perikanan

id Bakorluh NTB

Bakorluh NTB tingkatkan kapasitas 200 kelompok perikanan

Kepala Sekretariat Bakorluh NTB (kanan), ketika meninjau sentra produksi garam rakyat di Kabupaten Bima. (Antara NTB/Awaludin) (1)

"Kelompok perikanan masih didominasi kategori madya, makanya kami fokus untuk melatih mereka"
Mataram (Antara NTB) - Badan Koordinasi Penyuluh Nusa Tenggara Barat akan melatih sebanyak 200 kelompok perikanan untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam melakukan usaha budi daya sehingga produksinya bisa lebih bagus.

Kepala Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluh (Bakorluh) Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Husnanidiaty Nurdin, di Mataram, Sabtu, mengatakan seluruh kelompok yang menjadi sasaran program peningkatan kapasitas pada 2015, merupakan bagian dari 1.700 kelompok perikanan yang tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.

Dari total kelompok perikanan yang terdata, sebesar 85 persen masih kategori pemula, 14 persen kategori madya dan satu persen kategori utama.

"Kelompok perikanan masih didominasi kategori madya, makanya kami fokus untuk melatih mereka agar bisa lebih baik lagi dalam melakukan proses budi daya," kata Husnanidiaty didampingi Kepala Bidang Perikanan Suniri.

Total anggaran untuk program peningkatan kapasitas kelompok perikanan, kata dia, senilai Rp2 miliar yang bersumber dari APBD.

Peningkatan kapasitas akan dilakukan melalui kegiatan magang di Pusat Kelautan dan Perikanan NTB yang ada di Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan ini akan diikuti sebanyak 15 orang penyuluh perikanan dan 75 anggota kelompok dari 60 pengurus kelompok perikanan yang menjadi sasaran pada 2015.

Kegiatan peningkatan kapasitas lainnya dalam bentuk pelatihan pengolahan hasil kelautan dan perikanan. Kegiatan ini akan dipusatkan di Kota Mataram, dengan menyasar 60 anggota kelompok perikanan.

Bakorluh NTB juga akan memagangkan penyuluh dan kelompok pembudidaya perikanan berprestasi ke Pulau Jawa.

"Kami juga akan melakukan demplot budi daya perikanan, tapi ini khusus bagi para penyuluh untuk meningkatkan kompetensi mereka sebagai tenaga penyuluh lapangan," ucap Husnanidiaty.

Menurut dia, upaya meningkatkan kapasitas penyuluh perikanan menjadi program prioritas setiap tahun agar kompetensi mereka terus meningkat, sehingga bisa memberikan pendampingan kepada kelompok binaannya dalam melakukan usaha produksi komoditas kelautan dan perikanan.

Husnanidiaty menambahkan upaya meningkatkan kapasitas kelompok perikanan, terutama di kawasan pesisir sebagai bagian dari upaya mewujudkan kemandirian di sektor kemaritiman.

Namun upaya itu terkendala dari sisi jumlah penyuluh perikanan.

NTB saat ini memiliki penyuluh perikanan sebanyak 95 orang. Jumlah itu jauh dari ideal dibandingkan jumlah kecamatan di NTB, sebanyak 116 kecamatan.

"Idealnya tiga penyuluh dalam satu kecamatan. Tapi kami tidak ingin keterbatasan sumber daya manusia itu menjadi beban. Makanya kami lakukan peningkatan kapasitas kelompok nelayan. Harapannya nanti mereka bisa berperan sebagai penyuluh perikanan swadaya," katanya. (*)