Mataram (Antara Mataram) - Forum Kesatuan Buruh Nusa Tenggara Barat menggelar deklarasi di Mataram, Selasa, guna mendukung Moh Jumhur Hidayat sebagai Calon Presiden (Capres) RI periode 2014--2019.
Forum Kesatuan Buruh NTB itu mencakup lima elemen buruh, yakni Serikat Pekerja Nasional (SPN) NTB yang diketuai Lalu Wirasakti, Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia (Gaspermindo) NTB yang dikoordinasi Suci Makbullah, Lembaga Amanah Gappa Samudra (Lagas) NTB yang dipimpin M. Akbar, Migran Wold Indonesia (MWI) NTB yang dikoordinasi Frima Hariyudha Wasti, dan Forum Petani Tembakau Lombok Timur (FPTL) pimpinan Lalu Mulyadi.
Para ketua organisasi buruh di NTB itu berkumpul di podium Gelanggang Pemuda, kemudian bergandengan tangan serta membacakan naskah deklarasi yang berisi lima pernyataan penting.
Pertama, mengamanatkan kepada seorang aktivis buruh, seorang pejuang buruh, Moh Jumhur Hidayat agar bersedia dicalonkan sebagai Capres RI periode 2014--2019.
Kedua, mendorong dan mendukung Muh Jumhur Hidayat untuk mengikuti dan berjuang dalam Konvensi Capres Partai Demokrat untuk Pemilu Presiden 2014.
Ketiga, meminta kepada Ketua DPD Partai Demokrat NTB untuk mengantarkan pernyataan deklarasi ini kepada Panitia Konvensi Capres Partai Demokrat.
"Keempat, dengan segenap tenaga dan seluruh kekuatan, kami kaum buruh siap untuk berjuang dan bekerja keras menjadikan Moh Jumhur Hidayat sebagai Presiden RI 2014--2019," katanya.
Kelima, lanjut dia, kaum buruh yakin bahwa Moh Jumhur Hidayat mampu membangun jiwa dan harkat Indonesia serta memimpin seluruh komponen bangsa menuju keadilan dan kesejahteraan bagi semua.
Naskah deklarasi itu dibacakan di hadapan sekitar 300 orang kaum buruh di wilayah NTB, yang tergabung dalam berbagai organisasi perburuhan.
Naskah deklarasi itu, kemudian diserahkan kepada perwakilan DPD Partai Demokrat NTB agar dapat diteruskan ke Panitia Konvensi Capres Partai Demokrat.
Hadir pula dalam momentum deklarasi dukungan capres kepada Jumhur Hidayat itu, para tokoh pemuda dan tokoh adat suku Sasak (suku di Pulau Lombok).
Sebelum pembacaan naskah deklarasi, digelar orasi politik dari sejumlah pimpinan organisasi buruh, seperti dilakukan Ketua SPN NTB Lalu Wirasakti.
Wirasakti mengatakan, kondisi perburuhan nasional berada di titik nadir, politik perburuhan belum berpihak pada kepentingan buruh sehingga hak-hak buruh menjadi terabaikan, dan pekerja kontrak (outsourcing) merajalela.
"Secara politis, posisi tawar buruh di mata pemerintah dan pengusaha sangat lemah. Hal ini menyebabkan buruh menjadi objek kebijakan bukan subjek kebijakan," ujarnya.
Oleh karena itu, kata dia, nasib buruh harus diperjuangkan oleh kaum buruh dan kekuasan harus bisa direbut oleh kaum buruh.
Mereka berharap Presiden Indonesia 2014--2019 adalah sosok yang peduli terhadap nasib buruh dan kesejahteraan buruh. (*)
Buruh NTB dukung Jumhur Hidayat sebagai capres
"Dengan segenap tenaga dan seluruh kekuatan, kami kaum buruh siap untuk berjuang dan bekerja keras menjadikan Moh Jumhur Hidayat sebagai Presiden RI 2014--2019," kata Ketua SPN NTB Lalu Wirasakti.