Badung (ANTARA) - Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali mengajak perempuan di Kabupaten Buleleng terlibat dalam penurunan stunting, terutama di lingkungan keluarga masing-masing. "Dalam artian juga di dalam keluarga itu tidak ada perbedaan kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan dalam pola pengasuhan anak, maka secara tidak langsung akan terjadi percekcokan dan menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga nantinya," kata Ketua Umum BKOW Provinsi Bali Tjok Istri Hariyani Ardhana Sukawati di Badung, Selasa.
Ia menjelaskan pengasuhan anak yang sudah masuk dalam kualitas cukup bagus maka akan tercapai keluarga sehat, bahagia, dan berkualitas. Hal itu berdampak terhadap penurunan stunting.
Perempuan memiliki peran penting dalam berkeluarga, baik saat masih remaja bahkan saat mulai melahirkan sampai mengasuh anak. Oleh karena itu, kesehatan mereka harus tetap diperhatikan "Jenjang-jenjang ini yang harus dikuatkan yang nantinya disebut dengan 'golden age' (usia emas). Ini yang harus diperhatikan mulai dari janin sampai anak lahir dan berumur dua tahun," katanya. Tjok Istri Hariyani berharap, program BKOW ditularkan ke seluruh kabupaten/kota se-Bali sehingga target tercapai.
Sekretaris TP PKK Kabupaten Buleleng Ida Ayu Wardhani menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali, khususnya kepada Ketua Umum BKOW Provinsi Bali yang sudah berkunjung ke daerah itu dalam rangka sosialisasi dan pemberian bantuan sembako kepada kelompok rentan di Kabupaten Buleleng.
Baca juga: MPR minta akselerasi penurunan kasus "stunting"
Baca juga: Cegah stunting, Aruna Senggigi Resorts & Convention adakan pemeriksaan status gizi balita
Pihaknya akan senantiasa mendukung kegiatan BKOW Provinsi Bali dalam mencegah kekerasan terhadap anak yang berimplikasi terhadap stunting. "Kami dukung penuh semua program dan kegiatan BKOW Provinsi Bali melalui percepatan penurunan stunting dan pemberdayaan perempuan menuju keadilan dan kesetaraan gender," katanya.