Tiga BUM NTB Tidak Setor Pendapatan 2014

id Dispenda NTB

Tiga BUM NTB Tidak Setor Pendapatan 2014

Ilustrasi (Ist) (1)

"Realisasi pendapatan daerah tahun 2014 mencapai Rp2,85 triliun atau sebesar 97,79 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp2,92 triliun,"
Mataram, (Antara NTB) - Tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Nusa Tenggara Barat tidak menyetorkan kontribusinya, sehingga memengaruhi realisasi pendapatan daerah itu untuk tahun 2014.

"Realisasi pendapatan daerah tahun 2014 mencapai Rp2,85 triliun atau sebesar 97,79 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp2,92 triliun," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendapatan Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) H Fathurrahman, di Mataram, Rabu.

Ia menyebutkan, tiga BUMD yang tidak menyetorkan pendapatan tahun 2014, yakni PT Daerah Mandiri Bersaing (DMB) sebesar Rp36,32 miliar, PT Suara Nusa Media Pratama Rp317,31 juta dan PT Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) Rp1 miliar.

"BUMD yang paling besar tidak menyetorkan pendapatannya adalah PT DMB. Perusahaan itu belum mampu menyetorkan pendapatan daerah karena belum mendapatkan pembayaran dividen dari PT Multi Daerah Bersaing (MDB), selaku perusahaan patungan yang membeli saham perusahaan pertambangan PT Newmont Nusa Tenggara," ujarnya.

Fathurrahman mengatakan, BUMD yang sudah menyetorkan pendapatannya, yakni Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) NTB sebesar Rp6,98 miliar dari target Rp6,5 miliar, PT Bank NTB Rp47,97 miliar dari target Rp48,42 miliar, PT Gerbang NTB Emas Rp680 juta dari target Rp700 juta dan PT Bangun Askrida Rp30,3 juta dari target Rp22 juta.

Nilai pendapatan daerah 2014 yang terhimpun dari perusahaan daerah yang menyetorkan pendapatannya mencapai Rp55,6 miliar atau hanya 59,68 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp93,28 miliar.

"Kalau tiga BUMD lainnya menyetor, target pendapatan daerah tahun 2014 pasti terlampaui," ucapnya.

Selain dari keuntungan BUMD, kata dia, realisasi pendapatan daerah tahun 2014 bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) lainnya, yakni pajak daerah berupa pajak kendaraan bermotor, bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, pajak air permukaan dan pajak rokok. Nilai keseluruhannya mencapai Rp904,59 miliar.

Sumber pendapatan daerah lainnya adalah retribusi daerah dengan realisasi mencapai Rp15,31 miliar atau sebesar 110,55 persen. Selain itu, bersumber dari lain-lain PAD yang sah dengan realisasi mencapai Rp89,78 miliar atau sebesar 72,87 persen dari target Rp123,21 miliar.

"Secara keseluruhan, target PAD tahun 2014 mencapai Rp1,19 triliun, termasuk dari hasil pengelolaan kekayaan daerah berupa pendapatan dari BUMD," ucap Fathurrahman.

Pendapatan daerah tahun 2014, kata dia, juga bersumber dari dana perimbangan dengan realisasi Rp1,21 triliun atau sebesar Rp98,72 persen dari target Rp1,22 triliun.

Dana perimbangan tersebut terdiri atas, dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak dengan realisasi Rp175,48 miliar atau sebesar 91,80 persen dari target Rp191,15 miliar.

Selain itu, dana alokasi umum terealisasi 100 persen, yakni sebesar Rp980 miliar dan lain-lain pendapatan daerah yang sah terealisasi Rp583,21 miliar atau sebesar 115,91 persen dari target Rp503,14 miliar.

Fathurrahman mengatakan, adanya capaian melebihi 100 persen dari sejumlah sumber pendapatan daerah menjadi indikator kenaikan target pendapatan daerah pada 2015 hampir Rp3 triliun.

"Kami diberikan target pendapatan daerah yang lebih tinggi lagi pada tahun ini karena melihat capaian kinerja realisasi pendapatan daerah 2014," ujarnya. ( *)