China kena banjir, ribuan warga dievakuasi

id banjir china,bencana china,evakuasi china,bencana banjir,jiangxi,fujian,guangdong,fuzhou

China kena banjir, ribuan warga dievakuasi

Markas Besar Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan China pada Sabtu (6/5/2023) meluncurkan status tanggap darurat Level IV untuk pengendalian banjir saat hujan lebat mengguyur sejumlah daerah di Provinsi Jiangxi, China timur. (ANTARA/Xinhua)

Beijing (ANTARA) - Hujan deras dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa provinsi di wilayah timur dan selatan China, bahkan di Provinsi Jiangxi bencana tersebut telah berdampak terhadap aktivitas harian 293 ribu warga.


Sebanyak 10 ribu warga di wilayah timur China itu telah dievakuasi ke tempat aman pada Minggu (7/5).

Data yang dirilis Departemen Meteorologi Provinsi Jiangxi menyebutkan 10 kabupaten/kota diguyur hujan lebat dan 63 kabupaten/kota lainnya dilanda hujan lebat disertai angin hingga menyebabkan beberapa area perbukitan dan perdesaan banjir sejak Kamis (4/5).

Hujan lebat berlanjut hingga Sabtu (6/5) malam, demikian disampaikan oleh otoritas cuaca Jiangxi.

Di Provinsi Fujian, hujan dengan intensitas 250 milimeter yang berlangsung selama 24 jam telah menyebabkan aliran sungai meluap.

Hal itu menyebabkan areal pertanian dan permukiman warga tergenang, bahkan beberapa warga terisolasi.

Pemerintah Kota Fuzhou mengerahkan tim untuk mengevakuasi 352 warga di ibu kota Provinsi Fujian itu.

Meskipun 14 warga terisolasi berhasil dievakuasi pada Sabtu, media lokal melaporkan masih ada beberapa warga lainnya di sejumlah desa yang terperangkap banjir sampai sekarang.

Namun, otoritas lokal menyatakan bahwa mereka tidak dalam situasi terancam bahaya banjir.

Hujan dengan intensitas tinggi juga terjadi di Provinsi Guangdong.

Baca juga: Sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi alami hujan lebat
Baca juga: DPRD meminta PUPR revitalisasi irigasi di Kota Praya cegah banjir


Badan Pengendalian Banjir dan Bantuan Kekeringan Nasional China memerintahkan otoritas lokal di wilayah selatan tersebut untuk mengambil tindakan darurat guna menjamin keselamatan pengguna jalur transportasi dan mengevakuasi warga sesegera mungkin.