KUA- PPAS 2024 Kabupaten Bima difokuskan penurunan stunting

id Stunting di Kabupaten Bima ,Bupati Kabupaten Bima,Stunting

KUA- PPAS 2024 Kabupaten Bima difokuskan penurunan stunting

Bupati Kabupaten Bima, NTB, Hj Indah Dhamayanti saat sidang paripurna di kantor DPRD setempat, Jumat (21/7/203). ANTARA/Humas Pemkab Bima

Mataram (ANTARA) - Bupati Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Indah Dhamayanti mengatakan fokus Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD tahun anggaran 2024 diarahkan untuk penurunan stunting.

"Angka stunting di Kabupaten Bima bisa mencapai 14 persen di 2024 mendatang sesuai dengan target pemerintah pusat," kata Hj Indah saat menyampaikan KUA-PPAS APBD 2024 dalam sidang paripurna di ruang l utama DPRD Kabupaten Bima, dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Sabtu.

Dengan berakhirnya status Pandemi COVID-19 pada 2024 ini, pemerintah Kabupaten Bima tidak lagi menitikberatkan fokus kebijakan keuangan pada tahun anggaran 2024 pada belanja penanganan COVID-19. Namun diarahkan dalam upaya percepatan transformasi ekonomi yang berfokus pada 4 tujuan," katanya.

"Tujuan tersebut yaitu belanja akan diarahkan untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, peningkatan investasi dan pengendalian inflasi," katanya.

Sejalan dengan kebijakan tersebut, pemerintah daerah menyusun KUA-PPAS 2024 dengan berpedoman pada rencana kerja pemerintah daerah yang mengangkat tema "Mendorong transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan melalui hilirisasi komoditas unggulan" yang mengacu pada 7 program prioritas.

"Program prioritas tersebut yaitu, penguatan karakter masyarakat Bima yang religius, mendorong terciptanya kondisi masyarakat yang aman dan harmonis, peningkatan sektor pertanian, peternakan, perikanan pertambangan dan pembangunan kawasan pariwisata prioritas, Ibu kota kabupaten dan kawasan strategis lain.

"Prioritas lainnya yaitu peningkatan kualitas lingkungan hidup peningkatan tata kelola pemerintahan yang inovatif dan meningkatkan daya saing SDM," katanya.

Untuk mendukung pembiayaan program di 2024, anggaran yang diproyeksikan dalam pendapatan direncanakan sebesar Rp 1.965.355.651.179. Angka ini mengalami peningkatan Rp103.838.026.000 atau 5,58 persen dari target tahun lalu sebesar.5,58 persen atau Rp 1.861.517.625.179.

"Demikian halnya pada aspek belanja 2024 yang direncanakan sebesar Rp 1.977.558.560.405 mengalami kenaikan 3,90 persen atau sebesar Rp 74.297.574.526 dari APBD 2023 sebesar Rp 1.903.260.985.879," katanya.