BSIP Kementan menggalang warga cetak rekor MURI minum jamu

id Bogor, rekor MURI, Kementan, minum jamu, BSIP

BSIP Kementan menggalang warga cetak rekor MURI minum jamu

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (samping kanan, memengang piagam) dan Kepala BSIP Fadjry Jufry (samping kiri, memegang piagam) saat foto bersama menunjukkan piagam penghargaan rekor MURI di di Lapangan BB Biogen, Komplek Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (21/9/2023). (ANTARA/HO/Kementan))

Kota Bogor (ANTARA) - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggalang ribuan warga untuk mencetak rekor MURI kategori meminum jamu terbanyak dan serentak di 33 provinsi di Indonesia.
 

Jalan sehat dan minum jamu tersebut merupakan rangkaian puncak satu tahun berdirinya BSIP Kementerian Pertanian (Kementan) sejak lahirnya Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2021 "Salah satu yang paling penting dalam hidup ini adalah kesehatan. Pikiran sehat dan hati juga sehat. Nah salah satu yang mendorong sehat adalah kita mau bersahabat dengan alam dengan apa yang kita miliki seperti herbal dan jamu-jamuan," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai menerima penghargaan MURI di Lapangan BB Biogen, Komplek Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Syahrul mengatakan Indonesia merupakan negara paling kaya dengan aneka ragam komoditas herbal komplit di dunia. Semua herbal ini bahkan memiliki manfaat dan kegunaan yang luar biasa dalam mendukung kebugaran tubuh manusia.

"Jangan lupa Indonesia negara terbesar di dunia yang memiliki aneka ragam herbal. Bahkan tiga tahun kita survive karena pertanian. Dan semangat seperti ini sangat penting untuk kita jaga bersama," katanya.

Kepala BSIP Kementan Fadjry Djufry menyampaikan bahwa pemecahan rekor MURI ini dihadiri sebanyak 10.794 orang orang dan daring di seluruh provinsi sebanyak 2.144 orang sehingga total yang hadir mencapai kurang lebih 12.830 orang.
 

"BSIP sebagai pelaksana standardisasi siap menjaga produk lokal kita seperti herbal untuk dipasarkan di dunia. Alhamdulillah kita mendapat banyak dukungan mulai dari DPR dan jajaran lingkup Kementan," katanya.

Dalam kegiatan ini, turut hadir di antaranya adalah Anggota Komisi VIII DPR RI, Indira Chunda Thita dan Anggota Komisi IV DPR RI Endang Setyawati Thohari. Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengapresiasi hilirisasi dan gerakan minum herbal yang diinisiasi jajaran BSIP Kementan. Bagi Ingrid, hilirisasi sekaligus pembinaan UMKM ini merupakan langkah tepat dalam menumbuhkembangkan produk herbal siap ekspor.

"Bagus sekali kalau Kementan membina UMKM itu baik sekali. Jadi masyarakat UMKM bisa lebih mendapat bimbingan. Termasuk bimbingan teknis dari mulai simplisia serbuk sampai membantu standardisasi untuk ekspor. Nah ini kalau bisa dilakukan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.

Baca juga: Kabareskrim terima anugerah MURI usai ungkap jaringan Fredy
Baca juga: Kue Manco Kabupaten Madiun 2023 pecahkan Rekor MURI

Inggrid mengatakan, selama ini herbal mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga seseorang mampu terbebas dari penyakit. Selain itu bisa juga meningkatkan vitalitas, kecantikan sampai pencegah penyakit infeksi.

"Jadi sangat bermanfaat sekali herbal untuk tubuh kita. Bisa memelihara kebugaran, vitalitas kecantikan dan membantu mencegah *penyakit infeksi dan kronik degeneratif," jelasnya.