Mataram (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nusa Tenggara Barat menyerahkan sejumlah bantuan peralatan usaha kepada empat kelompok usaha di empat kabupaten di wilayah itu untuk pemberdayaan keterampilan bagi pekerja migran Indonesia (PMI) purna.
"Kami berharap dengan alat ini, warga bisa membuka usaha yang dapat membantu perekonomian keluarga. Manfaatkan peralatan ini dengan sebaik-baiknya untuk usaha," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi saat memberikan pengarahan pada penyerahan bantuan alat usaha di aula Disnakertrans NTB di Mataram, Sabtu.
Empat kelompok PMI purna yang mendapatkan bantuan, yakni dari Desa Sakra, Lombok Timur. Desa Jagaraga, Lombok Barat. Desa Jenggala, Lombok Utara, dan Desa Batu Putih, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan meminta PMI promosikan pariwisata NTB
Adapun kelompok usaha yang menerima bantuan ini adalah Kelompok Usaha Bengkel di Desa Sakra dan Desa Jenggala, serta Kelompok Usaha Jahit di Desa Jagaraga dan Desa Batu Putih, KSB.
Ia mengatakan bantuan peralatan usaha itu dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) APBD Disnakertrans NTB tahun 2023.
"Ke depan kami akan terus melakukan pendampingan manajemen usaha berupa bimbingan konseling pengembangan dan pemasaran produk, sehingga tidak hanya berhenti setelah memberikan alat saja," ujarnya.
Baca juga: Kemnaker sosialisasikan jaminan sosial calon PMI di Lombok
Ia menjelaskan bantuan peralatan usaha ini adalah program rutin yang dilaksanakan oleh Disnakertrans NTB dan sudah banyak membantu keluarga PMI purna dan PMI purna dalam membangun usaha. Bantuan peralatan yang diberikan, di antaranya peralatan las, peralatan kuliner, perbengkelan, dan alat-alat menjahit.
"Alat usaha yang kami berikan ini bukan untuk perseorangan, melainkan untuk kelompok usaha. Jadi, tolong dirawat dan dimanfaatkan dengan baik. Jangan sampai dijual apalagi diklaim sebagai milik pribadi," kata Aryadi.
Baca juga: Disnakertrans NTB minta Kades selektif beri izin CPMI
Menurut dia, program ini membawa pengaruh positif karena keluarga PMI purna bisa mempunyai kegiatan produktif yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga dan akan berdampak terhadap perekonomian dan pembangunan desa dan daerah.
Aryadi mengungkapkan kelompok usaha yang telah diberikan bantuan peralatan bengkel tahun 2022 di Lombok Timur saat ini sudah berkembang pesat dan telah menyerap tenaga kerja.
Kelompok usaha dari Lombok Tengah yang sudah diberikan mesin jahit juga sudah membuka usaha garmen. Begitu pula dengan dua kelompok usaha di Kebon Ayu, Lombok Barat yang telah berhasil membuka usaha menjahit dan kuliner.
"Ada dua hal yang penting dikuasai agar sukses membangun usaha, yaitu keterampilan yang sesuai dengan bidang usaha dan keterampilan manajemen usaha. Setelah usahanya terbentuk, kami akan tetap membimbing dengan memberikan pelatihan produktivitas dan manajemen usaha," katanya.
Baca juga: Disnakertrans NTB mengimbau CPMI selektif pilih P3MI
Ia menambahkan, banyak yang ingin membuka usaha tidak menguasai kemampuan manajemen usaha sehingga akhirnya usahanya tidak berkembang, modal tidak kembali, dan pada akhirnya gulung tikar.
"Oleh karena itu, buka usaha dan tidak lupa belajar tentang manajemen usaha," kata dia.
Baca juga: Malaysia menjadi negara favorit tujuan pekerja migran asal NTB
Disnakertrans NTB serahkan bantuan peralatan usaha ke PMI purna
Kami berharap dengan alat ini, warga bisa membuka usaha yang dapat membantu perekonomian keluarga.