Bupati Bima mengingatkan warga tak mudah terprovokasi

id Bupati Kabupaten Bima ,NTB,Warga Bima

Bupati Bima mengingatkan warga tak mudah terprovokasi

Bupati Kabupaten Bima, Provinsi NTB, Hj Indah Dhamayanti Putri saat memberikan arahan kepada warga tiga desa di Kecamatan Woha yang terlibat konflik, Kamis (11/01/2024) (ANTARA/HO-Humas Pemkab Bima)

Mataram (ANTARA) - Bupati Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indah Dhamayanti Putri, mengingatkan warga untuk tidak mudah terprovokasi jika ada penyampaian informasi dari desa yang satu ke desa lainnya yang sumbernya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

"Saya berharap kita semua tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya," katanya saat acara silaturahmi dengan para tokoh masyarakat Desa Talabiu, Desa Penapali, dan Desa Dadibou, Kecamatan Woha yang terlibat konflik, di Mtaram, Kamis.

Ia mengatakan setiap kejadian tidak hanya merugikan mereka yang bertikai, tetapi juga merugikan pihak yang tidak terkait sama sekali. Oleh karena itu ia minta untuk membuang jauh-jauh pertikaian antar desa dan antar kelompok yang menyebabkan kerugian bagi banyak pihak.

"Pertikaian itu merugikan kita semua," ujarnya.

Bupati Bima itu berterima kasih kepada masyarakat yang sudah menunjukkan niat baik untuk berdamai dan sama-sama menjaga keamanan di Kabupaten Bima.

"Untuk melaksanakan islah diperlukan kesiapan dan komitmen semua pihak, karena jika ada pihak yang belum siap, maka perdamaian tidak akan bisa terwujud," katanya.

Sementara itu Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo dalam arahannya mengharapkan dukungan seluruh elemen masyarakat dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban wilayah.

"Saya mengimbau warga untuk menjaga kamtibmas," katanya.

Sebelumnya, bentrokan antar-kelompok warga tiga desa itu terjadi pada akhir 2023, karena ada salah satu warga Desa Dadibou dibacok oleh orang tak dikenal dan pelakunya diduga warga Talabiu dan Penapali.

Baca juga: Akibat ceramah provokatif dan langgar PSBB, Habib Bahar Smith dijebloskan kembali ke lapas
Baca juga: Pemilik akun FB "Kunyit Kuning" asal Lombok Barat tolak imbauan pemerintah soal salat Jamaah dikenakan UU ITE


Bentrokan berlanjut hingga pembakaran gudang garam milik warga Talabiu dan Penapali. Sejak itulah kelompok warga dari tiga desa itu beberapa kali saling serang menggunakan parang dan panah.

Akibatnya tiga orang menjadi korban terkena panah, namun bisa selamat setelah diberikan pertolongan medis di rumah sakit setempat.