Teheran (ANTARA) - Kelompok-kelompok perlawanan di Lebanon dan Irak telah melancarkan lebih banyak serangan menyasar pasukan Israel dan Amerika Serikat di wilayah itu sebagai tanggapan terhadap kejahatan Israel yang terus berlangsung terhadap Palestina di Jalur Gaza.
Kelompok gerakan perlawanan Hizbullah melakukan serangan rudal baru pada Senin (22/1) malam yang menargetkan tentara Israel di sekitar pemukiman di wilayah Palestina yang diduduki negara Zionis itu.
Menurut jaringan berita Al Mayadeen, Hizbullah mengumumkan serangan rudal terhadap pemukiman Even Menachem. Ini adalah rudal Hizbullah kedua dalam waktu sekitar satu pekan yang menghantam pemukiman tempat tentara Israel berkumpul untuk pertemuan.
Tidak ada laporan langsung tentang kematian, cedera, atau kerusakan material dari serangan Hizbullah terbaru yang terjadi setelah pemboman Israel terhadap sebuah bangunan perumahan di Majdal Salim, sebuah desa di Lebanon selatan yang menurut media Lebanon menyebabkan satu warga sipil tewas dan yang lainnya terluka.
Kedua belah pihak terus bertukar tembakan artileri dan roket sejak Israel melancarkan perang genosida di Gaza pada awal Oktober. Gerakan Lebanon mengatakan serangan terhadap Israel akan berhenti hanya jika rezim mengakhiri serangan gencarnya terhadap warga Palestina.
Dengan diluncurkannya perang Israel dengan dalih operasi "Badai Al-Aqsa" Palestina pada tujuh Oktober, Hizbullah telah melakukan operasi anti-Israel hampir setiap hari untuk mengurangi tekanan pada Perlawanan di Gaza.
Sentimen Anti–Amerika
Sementara itu, Perlawanan Islam Irak telah menargetkan pangkalan AS di ladang gas alam Koniko di provinsi Deir ez-Zor timur Suriah dengan rudal. Pangkalan ini ditargetkan tiga kali pada Senin, yang menurut kelompok perlawanan, sebagai tanggapan atas dukungan AS untuk kejahatan rezim Zionis di Gaza.
Sejak dimulainya genosida rezim Zionis di Gaza, kelompok-kelompok perlawanan di wilayah tersebut, termasuk Lebanon, Irak dan Yaman, telah menargetkan fasilitas Israel dan Amerika untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina yang tertindas.
Baca juga: Rajutan wol dari baju bekas menghangatkan cucunya musim dingin
Baca juga: Pemimpin Israel bermain api menolak pendirian negara Palestina
Perlawanan Islam Irak telah menargetkan pangkalan dan fasilitas AS di Irak dan Suriah lebih dari seratus kali selama tiga bulan terakhir di tengah meningkatnya sentimen anti-Amerika di seluruh wilayah.
Kelompok perlawanan regional, berkali-kali memperingatkan bahwa serangan mereka terhadap pangkalan Amerika akan berlanjut selama Washington mendukung rezim Zionis dan kejahatannya di Palestina.
Sumber: IRNA