Istanbul (ANTARA) - Seorang jurnalis di Jalur Gaza kembali gugur akibat serangan Israel, menurut Radio Al-Aqsa pada Jumat, sehingga angka kematian menjadi 120 orang sejak 7 Oktober.
Presenter Radio Sawt Al-Aqsa, Iyad Ahmad Al-Rawag yang bersama sejumlah anggota keluarganya, terbunuh “akibat pendudukan Zionis yang menargetkan rumahnya di daerah Al-Hasayna di kamp (pengungsi) Nuseirat ,” kata pihak Radio Al-Aqsa lewat pernyataan.
Jurnalis Palestina yang gugur dalam serangan Israel di Jalur Gaza selama lebih dari tiga bulan terakhir lebih banyak dibanding jumlah jurnalis yang gugur di seluruh dunia pada 2021 dan 2022.
Menurut data nasional dan internasional, sebanyak 109 jurnalis di seluruh dunia terbunuh pada 2021 dan 2022. Sementara itu, sedikitnya 120 jurnalis Palestina terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober.
Israel meluncurkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober. Akibatnya, sedikitnya 25.900 warga Palestina tewas dan 64.110 orang lainnya terluka dalam serangan Israel. Sementara itu, hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Baca juga: Menlu Turki: Dunia gagal hentikan pertumpahan darah di Gaza
Baca juga: Kelompok perlawanan serang posisi Israel
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza mengungsi di tengah krisis makanan, air bersih serta obat-obatan. Sedangkan lebih dari separuh infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur akibat serangan tersebut, menurut PBB.
Sumber: Anadolu